Masuk Level 3 PPKM, Kampus Sudah Antisipasi

Vaksinasi booster di kampus UII / ist

JOGJA, SMJogja.com – Pemerintah menetapkan sejumlah daerah memasuki level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), termasuk DIY. Ini menjadikan daerah harus ekstra waspada dan melakukan langkah-langkah strategis guna mengendalikan penyebaran Covid-19.

Sejumlah kampus telah melakukan antisipasi dengan melakukan vaksinasi booster. Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sleman menggelar vaksinasi booster untuk sivitas akademika dan masyarakat umum. Vaksinasi berlangsung di Auditorium Abdulkahar Mudzakkir, kampus terpadu, Jalan Kaliurang.

”Vaksinasi booster bertujuan meningkatkan antibodi masyarakat di tengah kemunculan varian Omicron. Varian itu diklaim memiliki kemampuan penularan cepat sehingga kami ikhtiar bersama guna meningkatkan imunitas dan mengurangi risiko terpapar Covid-19,” tandas Rektor UII, Prof Fathul Wahid ST MSc PhD.

Ia berharap vaksin booster dapat memberikan perlindungan yang lebih kepada dosen dan tenaga kependidikan (tendik). Pasalnya mereka akan menambah pertemuan luring khususnya angkatan 2020 dan 2021 dalam waktu dekat. Ia mengingatkan meskipun sudah mendapatkan booster, masyarakat harus terus melakukan protokol kesehatan.

Read More

Dekan Fakultas Kedokteran UII, dr Linda Rosita MKes SpPK (K) meyakinkan masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas untuk mengikuti booster. Tentunya, mereka yang sudah vaksinasi dosis pertama dan kedua Sinovac atau Astrazeneca, dan jarak vaksin dosis kedua minimal enam bulan.

Kampus USD

Universitas Sanata Dharma (USD) juga melakukan langkah yang sama. Kampus bekerja sama dengan Puskesmas Depok 3 dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyelenggarakan vaksinasi booster. Kegiatan vaksinasi booster berlangsung di Kampus I dengan dosis sebanyak 1.500 dari jenis Pfizer.

Ketua Tim Kesehatan sekaligus Wakil Rektor II, Drs Aufridus Atmadi MSi menjelaskan pemberian vaksin tahap ketiga bertujuan untuk meningkatkan imunitas masyarakat khususnya pegawai USD. Mereka harus dalam kondisi sehat karena harus memberikan pelayanan secara optimal.

Koordinator lapangan program vaksinasi dari Dinkes Sleman, dr S Edi Hartono mengatakan dosis pada vaksin ketiga ini hanya setengah dari dosis sebelumnya yaitu 0,15 ml. Mengapa hanya itu dosisnya? Karena tubuh telah menerima efek maksimal dari jenis vaksin tersebut.

Kepala Puskesmas Depok 3, dr Dedi Aprianto menambahkan orang yang belum menerima vaksinasi tahap ketiga, kekebalan tubuh menjadi lebih rentan terjangkit virus. Tubuh yang tervaksinasi booster, sudah ”mencicipi” semua jenis vaksin sehingga tubuh pun membentuk memori dari jenis virus yang telah lemah tersebut

”Jadi, tubuh kita sudah merespon dan akan semakin kuat,” tandas Dedi.

Related posts

Leave a Reply