Masyarakat Mulai Lengah, ”Spiderman” UII Beri Informasi Covid-19

Poster karya Tim FK UII / dok UII

JOGJA, SMJogja.com – Kreasi tiada henti meski di tengah pandemi. Inilah ungkapan yang pas untuk Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII). Dalam suasana yang masih terbatas, mereka mampu membuat karya dan meraih prestasi.

Tim yang terdiri atas Muhammad Rafi Falah, Tsaniya Ahda Indrayani, dan Salma Nur Hamidah Ikhwan meraih Juara 2 Poster Lomba Masterpiece Competition 2022. Lomba merupakan kegiatan Universitas Sebelas Maret, Surakarta (UNS).

Rafi menuturkan pada lomba bertema ”The Urgency of Healthy Lifestyle During Covid-19 Pandemic”, timnya bersaing dengan peserta dari universitas bergengsi lainnya seperti UI, USU, UNAIR, dan UM. Poster yang mereka usung mengedukasi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah mencegah penyebaran Covid-19 terutama munculnya Omicron sebagai varian baru.

”Kami desain poster ”SPIDERMAN” cukup mencolok agar menarik pembaca. Poster memberi informasi tentang Omicron yang memiliki nama lain B.1.1.529. Varian ini mengakibatkan ribuan temuan kasus di dunia dan peningkatan penyebaran Covid-19. Omicron 235 persen lebih cepat penyebarannya,” papar Rafi.

Read More

Mulai Lengah

Ia menjelaskan Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada 24 November 2021. Berbeda dengan gejala varian lainnya, Salma menyebut Omicron cenderung memiliki gejala yang mirip flu biasa. Penderita akan mengeluh sakit tenggorokan, kesulitan menelan, gejala batuk, dan hidung tersumbat.

”Sebagian pasien juga mengeluhkan nyeri kepala dan badan yang terasa lemas lesu. Sekilas memang mirip dengan flu biasa tetapi ketika timbul gejala tersebut sebaiknya segera pergi ke dokter. Lansia dan orang yang memiliki komorbid harus ekstra hati-hati,” ungkapnya.

Ia dan tim melihat tingginya kasus Omicron di Indonesia sudah mengkhawatirkan di tengah rencana pembelajaran tatap muka secara penuh. Karena itu langkah-langkah percepatan pemerataan vaksinasi dan booster di seluruh Indonesia.

Penyebab utama tingkat penyebaran Omicron menurut tim, masyarakat mulai lengah dan tidak menaati prokes. Tingkat mobilitas kini juga meningkat. Pandemi belum usai, semua pihak harus selalu menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.

Related posts

Leave a Reply