Membangun Karakter Bisnis Kreatif Melalui Desa Wisata

Oleh : Y. Sigit Widiyanto

JF Ahli Madya Adyatama Parekraf
Badan Pelaksana Otorita Borobudur

PADA saat ini, pariwisata merupakan sektor yang seksi bagi pembangunan bangsa Indonesia. Pariwisata sebagai leading sector bagi pendapatan negara, oleh karena itu pembangunan kepariwisataan harus dilakukan secara cermat dan terencana. Melalui pariwisata, pemerintah berusaha memperbaiki berbagai sektor seperti amenitas, SDM, kebijakan pembiyaan dan lain lain.

Pembentukan destinasi pariwisata secara terencana dan membuat masyarakat sekitar menjadi ikut menikmati pertumbuhan perekonomian. Sejak tahun 2015, perhatian pemerintah terhadap sektor ini menjadi sangat serius. Pada tahun ini, pariwisata menduduki urutan ke- 4. Pada tahun 2018 dengan cepat sektor pariwisata telah menjadi penghasil PDB tertinggi. Pariwisata tidak hanya dianggap sebagai pelengkap saja namun penanganan sektor ini dibangun secara holistik, melibatkan akademisi, pemerintah, sector swasta dan wartawan sebagai penyeimbang kebijakan yang dijalankan.

Read More


Agar pembangunan pariwisata dilakukan secara terencana dan terukur maka, pengembangan pariwisata dilakukan melalui pemetaan pelanggan/wisatawan dan penentuan jenis destinasi wisata; penyediaan akses baik akses data, akses pembiayaan, maupun akses/konektivitas antardaerah; dan perkuatan amenitas mendukung kebutuhan wisatawan di daerah wisata.

Oleh karena itu kebijakan pemerintah dalam hal pembiayaan maupun adanya tokoh masyarakat yang mampu memelopori merupakan pondasi penting atas keberhasilan desa wisata ini. Melihat perkembangan wisatawan sekarang ini, tampaknya rekreasi keindahan alam menjadi idola bagi kebanyakan wisatawan. Salah satu destinasi wisata yang mendapat perhatian wisatawan adalah desa wisata.

Desa wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk suatu wilayah terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung dibawah sebuah pengelolaan dan memiliki kepedulian serta kesadaran untuk berperan bersama dengan menyesuaikan keterampilan individual berbeda.
Kementerian Pariwisata (2011) memberikan kriteria dalam menentukan desa yang akan dijadikan desa wisata yang utama adalah memiliki potensi wisata yang dapat dimanfaatkan sebagai atraksi wisata, memiliki aksesibilitas, dan sudah memiliki aktivitas wisata atau berada dekat dengan aktivitas wisata yang sudah ada dan terkenal. Suatu desa dikatakan sebagai desa wisata jika terpenuhinya semua unsur wisata yang memiliki potensi daya tarik tersebut.


Menjaaga Nilai Budaya
Desa Wisata dalam konteks wisata pedesaan merupakan aset kepariwisataan yang berbasis pada potensi pedesaan dengan segala keunikan dan daya tariknya yang dapat diberdayakan dan dikembangkan sebagai produk wisata untuk menarik kunjungan wisatawan ke lokasi desa tersebut. Dengan demikian pelaku wisata pada desa wisata harus secara aktif menggali potensi desa mereka serta membuat kerajinan berbasis ekraf sehingga secara holistik dan bekelanjutan (sustainable) sehingga menimbulkan kekhasan dewa wisata tersebut.


Dengan demikian prinsip pengembangan desa wisata adalah sebagai salah satu produk wisata alternatif yang dapat memberikan dorongan bagi pembangunan pedesaan yang berkelanjutan serta memiliki prinsip- prinsip pengelolaan antara lain,: (1) memanfaatkan sarana dan prasarana masyarakat setempat, (2) menguntungkan masyarakat setempat ..Di samping itu pembangunan pariwisata sekaligus harus mengelola lingkungannya agar dapat dinikmati wisawan yang datang.


Dalam konteks wisata pedesaan, desa wisata merupakan aset kepariwisataan yang berbasis pada potensi pedesaan dengan segala keunikan dan daya tariknya yang dapat diberdayakan dan dikembangkan sebagai produk wisata maupun nilai nilai unik masyarakat untuk menarik minat kunjungan para wisatawan ke desa tersebut.

Pengembangan desa wisata juga merupakan salah satu bentuk percepatan pembangunan desa secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa. Pengembangan desa wisata akan menuntut pelaku pariwiata harus kreatif dan mengembangkan sejarah atau storytelling desa mereka. Serta tak lupa harus didorong oleh Pemda setempat dalam membangun sarana dan prasananya.

Bagaimana menegakkan nilai nilai setempat yang ada di masyarakat harus diceritakan kepada wisatawan, sekaligus nilai nilai tersebut merupakan pedoman pengetahuan bagi wisatawan selama tinggal di desa wisata tersebut Hal ini merupakan sesuatu yang menarik bagi wisatawan. Ketidakpatuhan terhadap peraturan akan mendatangkan teguran, sanksi. Bagi wisatawan, berbagai sanksi ini sekaligus merupakan pengetahuan dalam kehidupan di masyarakat dan ini akan membuat kenangan yang tak terlupakan bagi wisatawan yang berkunjung.


Adat kebiasaan masyarakat seperti cara mengolah sawah secara tradisional, menderes gula, cara memelihara kerbau, cara membajak, cara membersihakan kandang kelinci, semuanya merupakan potensi atraksi wisata. Desa wisata sebagai tempat bersandarnya perekonomian masyarakat harus terus berusaha menyempurnakan berbagai kesenian dengan unsur unsur kreatif sehingga wisatawan akan terkesan dan menimbulkan kenangan.

Membangun Karakter Bisnis Kreatif
Bisnis kreatif adalah aktivitas ekonomi yang terkait dengan pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu. Ini harus selalu mengikuti perkembangan zaman. Pemahaman masyarakt terhadap desa wisata sebagai wadah orng orang kreatif harus mampu secara berkala memperbarui karya karya dan membangun ide ide demi daya tarik desanya. Namun pemahaman terhadap pembaruan tidak harus merubah kekhasan berbagai kekayaan budaya masyarakat tersebut. Faktor kebersihan dan Kesehatan yang perlu ditingkatkan.


Atraksi yang dibuat atau yang dipertunjukkan harus menibulkan rasa luar biasa bagi wisatawan karena tidak pernah dilakukan di negaranya, seperti bersepeda keliling desa, dengan daerah daerah yang mempunyai panenan tertentu, , menyusuri perkebunan, atau menyusuri jalan kampung dengan atraksi ataraksi yang sudah dipersiapkan seperti ada tukang jajan di jalan, atau ada orang yang membawa hasil kayu dari hutan dan lain lain. Diperlukan skenario yang matang agar kegiatan wisatawan ini terasa alami dan terasa tidak dibuat buat.

Jadi segala bentuk pertunjukan harus direncanakan agar menimbulkan wisatawan merasa tersentuh perasaannya sehingga menimbulkan perasaan excited.
Peran masyarakat untuk dapat mengisi paket paket wisata tersebut, dapat berupa pembelajaran dalam pembuatan souvernir atau pembelajaran tentang memainkan gamelan atau penjualan kuliner yang memanfaatkan bahan lokal , produk daur ulang yang dapat mempunyai nilai ekonomi, kursus pembelajaran kesenian tari setempat pada wisatawan.

Sewa kostum tradisional dan fotografi sebagai kenangan wisatawan. Rekaman musik daerah sebagai souvenis wisatawan untuk bisa dibawa pulang ke negaranya. Tidak kalah menariknya adalah semua hasil atau karya tersebut harus tidak membahayakan serta dalam kemasan yang gampang dibawa melalui pesawat.

Related posts

Leave a Reply