JOGJA, SMJogja.com – Tak banyak unit usaha yang mampu bertahan hingga dari generasi ke generasi. Bahkan konon generasi ketiga bakal mengalami penurunan. Namun tidak demikian dengan Faber-Castell yang berhasil mempertahankan usaha hingga generasi ke sembilan.
CEO Stefan Leitz mengungkapkan perusahaan tersebut berdiri pada tahun 1761 dan hingga sekarang terus berkembang. Ada ribuan karyawan termasuk di Indonesia yang mempunyai sekitar 1.000 tenaga kerja.
”Pandemi Covid-19 mempengaruhi semua orang di seluruh dunia. Kami mencoba mencari jalan supaya bisa melewati krisis ini dan terbukti mampu bertahan bahkan berkembang,” ungkap Stefan dalam diskusi secara daring dengan media.
Inovasi dan strategi kreatif menurutnya berperan penting agar perusahaan bisa bertahan. Di tengah pandemi Covid-19, perlu terobosan-terobosan baru sehingga bisnis bisa berkembang. Banyak temuan baru bekerja sama dengan mitra yang membuat perusahaan tetap kokoh di tengah badai krisis. Bukan hanya pandemi kali ini, krisis yang terjadi sejak Perang Dunia I hingga krisis keuangan beberapa tahun lalu mampu mereka lewati.
Modal Penting
Stefan menegaskan modal penting lainnya yakni karyawan. Sebanyak 6.500 karyawan di seluruh dunia termasuk 1.000 di Indonesia merupakan kekuatan penting. Mereka berusaha membuat gagasan-gagasan baru yang terus berkembang seiring perkembangan dunia.
”Bukan hanya manusia, kami juga fokus pada lingkungan alam dan melakukan konsep pembangunan berkelanjutan sejak 100 tahun lalu. Ketika orang belum memikirkannya, kami sudah melakukan karena alam menjadi faktor penting dalam industri,” tandasnya.
Ia mencontohkan salah satu keberhasilan konsep pembangunan berkelanjutan yakni pelestarian hutan dan pengembangbiakan satwa di Brasil. Ada banyak satwa yang kehilangan habitatnya namun sudah bisa kembali bahkan berkembang biak. Hal itu sejalan dengan tema besar ”One Faber-Castell atau Satu Faber Castell – Menciptakan Masa Depan yang Penuh Warna”.
