Mental Disorder Ancaman Serius Generasi Muda

YOGYAKARTA, SMJogja.com – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebut ada tiga ancaman utama yang dihadapi generasi muda yaitu stunting, mental emotional disorder, serta difabilitas dan narkotika.


Berdasar riset kesehatan dasar, mental emotional disorder atau gangguan emosi mental di kalangan remaja dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Jika sebelumnya angka remaja yang mengalami mental emotional disorder sebanyak 6,1 persen, tahun ini meningkat menjadi 9,8 persen.


“Ini cukup serius menjadi perhatian kita semua, bagaimana mencapai generasi muda yang unggul untuk masa depan Indonesia,” jelas Hasto dalam sambutan peringatan ke-29 Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat DIY, Rabu (29/6).


Menurutnya, perilaku remaja yang brutal dan mudah terpancing bertindak kriminal, juga akibat dari gangguan emosi mental. “Perilaku klitih di kalangan remaja di Yogyakarta, kemungkinan indikasinya dari mental emotional disorder. Meskipun ini angka peningkatan secara nasional,” tambahnya.

Read More


WHO menyatakan pada 2019, satu dari delapan orang atau 970 juta orang di seluruh dunia mengalami mental disorder. Gangguan ini biasanya dikaitkan dengan adanya tekanan kepribadian.


Hasto juga menyebutkan angka perceraian di Indonesia mengalami peningkatan tajam dari tahun ke tahun. Berdasar data statistik, angka perceraian pada 2015 jumlahnya sekitar 350 ribu pasangan. Pada tahun 2021, angkanya meningkat menjadi 580 ribu. Artinya, ada sekitar 580 ribu anak yang perlu mendapat perhatian akibat broken home.


Dia menekankan pada mental emotional disorder karena Yogyakarta adalah daerah dengan tingkat prevalensi stunting terendah se-Indonesia. Pemerintah sendiri menargetkan pada 2024, angka prevalensi stunting harus dibawah 14 persen.


“Peringatan Harganas adalah momentum untuk percepatan penurunan stunting. Tema Ayo Cegah Stunting, agar Keluarga Bebas dari Stunting ini diambil karena secara nasional, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen dan di atas ambang batas yang ditetapkan WHO,” paparnya.

Peringatan Harganas yang jatuh pada Rabu (29/6) ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Acara puncak akan diadakan di Medan pada 7 Juli mendatang, dan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo.

Related posts

Leave a Reply