Motor Tua Tak Pernah Punah, Dana Siap Restorasi Jadi Baru Lagi

Dana Brata merestorasi motor tua di bengkelnya / Agung PW

JOGJA, SMJogja.com – Perkembangan teknologi digital membawa banyak perubahan bagi generasi baru. Banyak yang bergerak di bidang tersebut, ada yang berkembang ada pula yang sebaliknya. Padahal banyak peluang di luar itu yang bisa menjadi garapan anak-anak muda.

Seperti mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta ini, Dana Brata Fitriawan Kusuma. Ia tak ingin mengikuti jejak anak muda lainnya yang berlomba-lomba memasuki dunia digital. Ia menerjuni area yang belepotan dengan oli yakni bengkel motor.

Bukan bengkel motor biasa. Ia memilih jalur restorasi motor-motor tua. Tekadnya membuka bengkel restorasi berawal pada tahun 2018 ketika sedang marak tren restorasi sepeda motor retro di Jawa Barat. Saat itu, ia masih duduk di kelas 2 SMK dan ada ketertarikan di bidang otomotif.

”Saya konsentrasi membuka bengkel khusus restorasi Honda Astrea Series, mulai dari Astrea 800, Astrea Star, Astrea Prima hingga Astrea Grand dan Legenda,” tutur Dana.

Read More

Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Manufaktur Fakultas Teknik UNY angkatan 2021 tersebut memilih seri Astrea Honda karena masih banyak suku cadangnya. Ia bisa leluasa mencari dan memilih onderdil dari yang asli sampai yang tiruan.

Mudah Perawatan

Ketertarikannya pada motor tua terutama Astrea Series yakni keunikannya. Selain itu, perawatan mudah dan sudah dikenal. Banyak orang menyukai seri tersebut sehingga ketika ada motor restorasi dan hasilnya maksimal, bakal mengundang decak kagum.

”Prinsip restorasi adalah membuat kendaraan seperti baru lagi, kembali bentuk aslinya,” tandas Dana.

Alumni SMKN 3 Yogyakarta itu menjelaskan ada dua opsi restorasi kendaraan, menggunakan suku cadang yang sepenuhnya orisinil atau imitasi. Harga jual motor dengan suku cadang orisinal akan lebih mahal karena harga suku cadang memang cukup tinggi.

Bagi yang memiliki anggaran terbatas, bisa menggunakan suku cadang imitasi berkualitas sehingga kekuatannya menyerupai suku cadang asli. Menurutnya tidak semua suku cadang imitasi buruk. Ada pula yang berkualtas baik, presisi dalam pemasangannya dan yang terpenting harga terjangkau.

”Setiap bulan, kami hanya menerima maksimal empat unit sepeda motor untuk restorasi. Tak bisa banyak-banyak karena membutuhkan ketelitian dan kecermatan,” imbuh laki-laki kelahiran Yogyakarta 20 Desember 2002 tersebut.

Dana mematok harga sekitar Rp 4.000.000 untuk restorasi satu unit kendaraan. Itu sudah termasuk biaya cat, bongkar pasang dan servis kendaraan hingga menyerupai baru. Usahanya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari bahkan bisa membayar uang kuliah secara mandiri. Sekarang, ia sedang mengajukan tambahan modal usaha melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang merupakan Program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Related posts

Leave a Reply