MAGELANG, SMJogja.com – Pada perhelatan pemilihan umum (pemilu) 2024, perhatian tak hanya pada anak-anak muda yang potensial menjadi pemilih pemula. Akan tetapi juga pada generasi muda sebagai calon-calon yang nanti akan dipilih, utamanya sebagai wakil rakyat alias calon anggota legislatif (caleg).
Sudah banyak saat ini partai politik (parpol) yang menggandeng anak muda sebagai kader. Bahkan, langsung ikut dalam pertarungan pemilihan anggota legislatif (Pileg), meski terbilang minim pengalaman. Fenomena ini tak hanya di kota besar seperti Jakarta, tapi juga di daerah-daerah.
Salah satunya di Kota Magelang yang datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pada pendaftaran bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) di KPU, beberapa waktu lalu, DPD PKS Kota Magelang mendaftarkan kader termudanya yang bernama Wildan Anwar Hakim (23).
Wildan yang lahir di Magelang, 4 September 2000 ini daftar sebagai Bacaleg di daerah pemilihan (dapil) 2 Magelang Tengah. Ia terdaftar di nomor urut 10 alias paling akhir di bawah para seniornya di partai.
Pemuda yang masih berstatus mahasiswa jurusan hukum Universitas Diponegoro (Undip) semester 8 ini mengaku, nomor urut di pendaftaran bukan penghalang baginya dalam pertarungan di Pileg ini. Sebab, semangatnya untuk mengabdi dan melayani masyarakat, khususnya anak muda begitu menggebu di dadanya.
“Anak muda harus dipertimbangkan sebagai calon legislatif, karena mewakili perspektif dan aspirasi generasi muda yang seringkali berbeda dari generasi lebih tua,” ujar Wildan kepada Suara Merdeka.
Menurut Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Magelang ini, anak muda cenderung lebih inovatif dan berpikir kritis, yang merupakan kualitas yang sangat penting dalam pembuatan kebijakan.
Selain itu, dg mengakomodasi partisipasi politik dari anak muda, akan meningkat rasa kepemilikan dan tanggung jawab generasi muda terhadap proses politik dan pembangunan negara.
“Maka, sektor pemuda itu harus terus didorong agar semakin besar kesempatan dan perannya untuk turut serta di proses pembangunan fisik atau nonfisik,” katanya.
Pria yang juga Legal Consultan AlMeera Medika ini menyebutkan, dalam pemilihan nanti menargetkan sebanyak 3.000 suara dari total sekitar 36.000 suara di Dapil 2. Agar anak dari seorang aktivis di Magelang ini mampu meraih kursi wakil rakyat, minimal harus meraih 1.700 suara.
“Kalau terpilih nanti ingin masuk di Komisi C yang salah satunya menangani pendidikan. Saya ingin mendorong agar pendidikan nonformal di Magelang itu semakin maju dan diperhitungkan oleh orang tua,” jelasnya.
Wildan merasa miris ketika melihat anak-anak sekarang yang selepas sekolah kurang terkontrol dengan baik. Yang terjadi banyak anak muda hanya main, nongkrong, bahkan tawuran.
“Sebaiknya setelah sekolah mereka memiliki kegiatan positif atau belajar kembali entah di rumah, lingkungan, atau pendidikan nonformal. Seperti pelatihan bahasa Inggris di lembaga nonformal yang bagus,” paparnya.
Di samping itu, Wildan juga mengaku akan mendukung dan mengoptimalkan 9 program unggulan Wali Kota Magelang. Salah satunya pemberdayaan masyarakat Maju, Sehat, Bahagia (Rodanya Mas Bagia).
“Kalau jadi nanti, bersama PKS akan kita tingkatkan nilainya dari sekarang Rp 30 juta per RT per tahun menjadi Rp 50 juta per RT per tahun,” ungkapnya.