Musim Kemarau di DIY Tahun Ini Bersifat Atas Normal

Ilustrasi hujan

SLEMAN, SMJogja.com – Musim kemarau yang melanda wilayah DIY tahun ini diprediksi bersifat di atas normal. Balai Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan untuk tiga bulan ke depan sepanjang Juni sampai dengan Agustus 2022, hujan masih akan turun dengan kriteria rendah hingga menengah. 

Angka curah hujan ini umumnya berkisar 0-150 mm per bulan. “Kami imbau masyarakat mulai mempersiapkan diri dengan musim kemarau yang bersifat atas normal. Termasuk para petani supaya menyiapkan pola tanam yang sesuai kondisi tersebut agar tidak mengalami gagal panen,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Reni Kraningtyas, Jumat (27/5).

Indikasi potensi penambahan curah hujan selama periode kemarau ini didasarkan pada pengamatan beberapa unsur dari kondisi dinamika atmosfer-laut.

Hasil pengamatan suhu permukaan laut di Samudera Hindia Selatan Jawa menunjukkan anomali kisaran 0,5 ᵒC sampai 1 ᵒC. Anomali hangat itu diprediksi berlangsung hingga September 2022. Anomali iklim global juga tampak di dua samudera yaitu Samudera Pasifik Ekuator, dan Samudera Hindia. 

Read More

Anomali tersebut berupa La Nina moderate dengan kecenderungan berangsur lemah sampai dengan September mendatang. Setelahnya, La Nina dalam kategori lemah ke netral akan berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember 2022.

“Indian Ocean Dipole juga menunjukkan kecenderungan ke arah negatif yang berdampak pada penambahan suplai uap air. Kondisi ini dimungkinkan berlangsung sampai dengan Agustus mendatang,” terang Reni.

Meski kemarau bersifat atas normal, pihak terkait diminta tetap waspada terhadap potensi kekeringan meteorologis saat puncak kemarau yang diperkirakan terjadi pada Juli-Agustus.

Hujan yang berlangsung di awal musim kemarau ini dilaporkan menimbulkan musibah di beberapa titik. Peristiwa terakhir terjadi sepekan lalu. Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan menginformasikan, kejadian hujan disertai angin kencang pada Minggu (22/5) mengakibatkan dua rumah warga di Margoagung, Seyegan rusak karena tertimpa pohon. Jaringan listrik di kalurahan itu juga sempat terganggu disebabkan tertimpa pohon mangga yang tumbang.

“Semua langsung terkondisi pada hari itu juga. Tidak ada laporan korban jiwa akibat musibah tersebut,” tandas Makwan.

Related posts

Leave a Reply