SLEMAN, SMJogja.com – Potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dari para aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Sleman diperkirakan mencapai Rp 10 miliar. Namun sampai saat ini baru terkumpul 70 persen dari proyeksi.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab dan Baznas Sleman untuk mengoptimalkan zakat adalah membentuk Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) di tingkat kalurahan. Beberapa kalurahan yang sudah membentuk UPZ antara lain Balecatur Gamping, Mororejo Tempel, Sinduharjo Ngaglik, dan Selomartani Kalasan.
“Jika setiap kalurahan
membayar zakat sebesar 1 juta rupiah per bulan, maka akan terkumpul Rp 86 juta dan atau Rp 1,032 miliar selama setahun. Tahun ini diharapkan
mampu terkumpul zakat sesuai potensi yang ada,” kata Ketua Baznas Sleman Kriswanto, baru-baru ini.
Sepanjang Januari hingga Juni tahun 2022, Baznas mencatat pengumpulan ZIS kurang lebih Rp 4 miliar. Jumlah yang sudah tersalurkan sekitar Rp 2,5 miliar antara lain untuk bantuan pendidikan, usaha produktif, kesehatan, dan keagamaan. Sementara, setoran ZIS dari kalurahan yang sudah masuk berjumlah 18 juta rupiah.
“Kami berharap ke depan dapat meningkat sehingga semakin banyak penerima manfaat yang terbantu,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyambut baik kehadiran UPZ kalurahan. Keberadaan unit tersebut akan mempermudah perangkat kalurahan serta masyarakat yang ingin berzakat melalui UPZ di kalurahan masing-masing.
“Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik sehingga meningkatkan jumlah penerima manfaat. Jadi silakan laporkan kalau ada warga yang membutuhkan bantuan,” ujarnya.