JOGJA, SMJogja.com – Pandemi Covid-19 yang mengubah seluruh sendi kehidupan perlu disikapi secara bijak. Salah satunya, membangun budaya kesehatan baru menghadapi masa transisi menuju endemi Covid-19.
”Budaya baru itu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan, mensukseskan program vaksinasi, membatasi mobilitas, menerapkan gaya hidup sehat, mengatur gizi dan asupan nutrisi tubuh, hingga membudayakan kejujuran menjadi bisa menjadi beberapa poin prioritas budaya baru dalam menghadapi masa transisi menuju endemi Covid-19,” ungkap dr Gunadi PhD SpBA dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM.
Ia yang juga Ketua Panitia Hybrid Winter Course 2022 on Interprofessional Education mengatakan hal tersebut bakal menjadi kajian dalam kegiatan yang melibatkan pakar dan mahasiswa dari berbagai negara. Kajian ilmiah digelar bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi mengusung tema ”Post Pandemic Life: Lesson Learnt and Future Direction”.
Menurut Gunadi, tema yang diangkat relevan menjadi kajian terlebih memasuki masa tarnsisi dari pandemi menuju endemi Covid-19. Seluruh eleman masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan baik agar bisa hidup berdampingan dengan budaya kesehatan baru.
”Setelah melalui masa pandemi selama dua tahun, upaya promosi dan prevensi menjadi sangat penting. Jika virus bermutasi maka manusia juga harus berevolusi dengan promosi dan prevensi kesehatan. Ini akan menjadi budaya baru,” tandasnya.
Terlibat Aktif
Kajian diikuti152 peserta yang terdiri atas 13 mahasiswa dari Malaysia, Myanmar dan Pakistan serta 139 mahasiswa dari Indonesia. Mereka memperoleh materi terkait Situasi Pandemi Covid-19 Saat Ini, Infeksi Pasca Covid: Beban Masalah Kesehatan, Kesehatan Mental Selama Pandemi: Pelajaran dari Covid-19, Penyesuaian Gaya Hidup Pasca Pandemi, serta Respon Sosial-Ekonomi-Budaya Selama Pandemi.
Gunadi menyebutkan program tersebut mendorong keterlibatan mahasiswa untuk secara aktif mengidentifikasi masalah kesehatan yang muncul di masyarakat sekaligus membekali mahasiswa merancang program kesehatan masyarakat sebagai solusi. Disamping itu, melibatkan mahasiswa UGM bekerja sama dengan mahasiswa luar negeri dalam suasana kolaborasi multikultural.
Dekan FKKMK UGM, Prof dr Ova Emilia MMed Ed PhD SpOG(K) mengatakan kegiatan tersebut sudah berjalan enam tahun melibatkan mahasiswa dari berbagai profesi kesehatan. Ia berharap melalui kegiatan Winter Course 2022, para peserta sebagai calon garda terdepan pelayanan kesehatan mampu melakukan pengayaan ilmu terkait penanganan dan pencegahan Covid-19.
”Dengan bekal pengetahuan tentang Covid-19, mereka mampu memberi edukasi kepada masyarakat agar memiliki keberanian dan kedisiplinan untuk membudayakan kultur kesehatan baru sehingga mampu hidup berdampingan dengan Covid-19 di masa depan,” tandasnya.