JOGJA, SMJogja.com – Prestasi olahraga Indonesia mulai tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga termasuk Vietna, Kamboja dan lainnya. Negera-negara tersebut di tahun 1980an jauh tertinggal tapi kini mampu menyamai bahkan melampaui prestasi Indonesia.
”Tak pernah terbayangkan Vietnam, Myanmar dan lainnya di tahun 1980an seperti itu. Sekarang mereka ada di depan mata,” ungkap Menteri Pemuda dan Olahraga, Prof Dr Zainudin Amali MSi ketika melantik Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) di Universitas Negeri Yogyakarta.
Negara-negara itu menurut Menteri mampu melampui negara tetangga termasuk Indonesia karena memperhatikan kelembagaan ilmu keolahragaan. Ini juga dilakukan negara-negara maju lainnya seperti AS, Tiongkok, Australia dan lainnya.
Desain Besar
Amali menegaskan sekaranglah saat yang tepat untuk membuat desain besar olahraga. Desain melibatkan para profesor keolahragaan yang memang memiliki kompetensi pada cabang ilmu tersebut.
”Kalau mau olahraga maju dan berprestasi mulai sekarang harus ada dukungan dari sport science. Tanpa dukungan para profesor yang mengembangkan ilmu keolahragaan sangat sulit. Semua negara sudah mengedepankn spot science terutama yang sudah maju dengan prestasi bagus,” tandasnya.
Selain keberadaan para ilmuwan dengan sport science, ia juga mengatakan perlunya manajemen olahraga dan arsitek olahraga. Manajemen olahraga akan mengelola supaya olahraga menjadi tertata, profesiona. Arsitek olahraga terkait sarana dan prasarana supaya para atlet dan masyarakat merasa nyaman dan aman di lingkungan olahraga.
”Harapannya, menonton olahraga seperti menonton konser musik orkestra atau bioskop. Penonton dapat menikmati, merasa aman dan nyaman,” tegas Amali.
