SLEMAN, SMJogja.com-Sejumlah objek wisata di kawasan lereng Gunung Merapi hingga saat ini belum boleh dikunjungi wisatawan. Sebelumnya melalui Surat Edaran Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Nomer 360/248, Pemkab Sleman memutuskan menutup sementara enam objek yaitu Bukit Klangon, bunker Kaliadem, petilasan Mbah Maridjan, jalur tracking Merapi, jalur sunrise Kaliadem jip wisata, dan wisata religi Turgo.
Penutupan ini dilakukan setelah Merapi mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Rabu (9/3) dan Kamis (10/3) pekan lalu. “Beberapa objek wisata sudah kami tutup sejak Kamis lalu. Sampai kapannya, nanti melihat situasi Merapi serta menunggu rekomendasi dari BPPTKG dan BPBD,” kata Kepala Dispar Sleman Suparmono saat dikonfirmasi Suara Merdeka, Senin (14/3).
Destinasi yang ditutup tersebut berada dalam radius 5 km dari puncak Merapi. Sesuai rekomendasi BPPTKG, daerah bahaya letusan Merapi pada sisi tenggara mencakup Sungai Gendol sejauh maksimal 5 km, dan Sungai Woro 3 km. Khusus Turgo dan wisata tracking, meskipun jaraknya lebih dari 5 km namun kegiatan di lokasi itu bersifat tracking sehingga dirasa menimbulkan potensi bahaya.
Namun begitu, tidak semua tempat wisata di kawasan lereng Merapi ditutup. Pram menjelaskan, destinasi yang berada di radius aman masih diizinkan buka. “Beberapa destinasi seperti Kaliurang, wisata Golf Merapi, Museum Terbuka Bakalan, dan Kopi Merapi tetap dapat beroperasi karena jaraknya lebih 5 km dari puncak,” ujarnya.
Wisata jip lava tour juga boleh beroperasi. Syaratnya, rute yang dilalui jip harus diluar radius bahaya 5 km dari puncak Merapi, dan membatasi aktivitas di sungai yang berhulu di Merapi.
Fenomena erupsi diakui Pram berdampak terhadap kunjungan wisatawan. Berdasar laporan yang masuk, jumlah pengunjung Kaliurang pada Sabtu (12/3) dan Minggu (13/3) lalu tercatat 5.553 orang. Di akhir pekan sebelumnya, angka kunjungan mencapai 7.159 wisatawan.
Pengelola Kaliadem juga melaporkan penurunan jumlah pengunjung meski tidak terlalu signifikan. Pada periode 6 dan 7 Maret 2022, objek wisata itu disambangi 3.000 wisatawan. Setelah erupsi, kunjungan di akhir pekan kemarin sekitar 2.800 orang.
“Memang ada penurunan tapi hanya sedikit. Barangkali karena ada rasa kekhawatiran masyarakat setelah beberapa hari sebelumnya Merapi mengalami erupsi,” katanya.
Ketua Asosiasi Jip Wilayah Lereng Merapi (AJWLM) sisi barat, Dardiri mengatakan, peminat wisata lava tour masih stabil. Saat weekend ada sekitar 700-750 kendaraan yang beroperasi. “Sampai sekarang biasa saja. Meski ada pembatasan rute, wisatawan sudah bisa memahami,” ucapnya.
Saat ini, rute jip dibatasi hanya sampai Museum Sisa Hartaku, The Lost World, dan Merapi Park. Untuk manuver di Kali Kuning, tetap diperbolehkan asalkan ekstra hati-hati. Jika tampak tanda cuaca buruk, maka manuver ditiadakan.