Pasca Kebakaran, Renovasi SDN Delegan 1 Dianggarkan Rp 1,76 Miliar

Kondisi salah satu ruang kelas SDN Delegan 1 Prambanan, Sleman pasca insiden kebakaran yang terjadi pada Selasa (9/8/2022) / SMJogja.com- Amelia Hapsari

SLEMAN, SMJogja.com – Gedung SDN Delegan 1 Sumberharjo, Prambanan yang terbakar beberapa waktu lalu akan segera diperbaiki. Pemkab Sleman telah menyiapkan pagu anggaran sebesar Rp 1,76 miliar untuk renovasi fisik serta pengadaan mebelair, dan peralatan elektronik yang hangus akibat kebakaran tersebut.

“Kami sudah melakukan rapat lintas sektoral untuk rencana perbaikan gedung SDN Delegan 1. Pagu yang dialokasikan senilai Rp 1,76 miliar berasal dari pos dana Biaya Tak Terduga,” kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Rabu (17/8).

Saat ini, perencanaannya masih dibahas dan dijadwalkan rampung pada akhir Agustus mendatang. Setelah itu akan langsung dilakukan pengadaan sesuai prosedur yang berlaku. Targetnya pengerjaan bisa mulai dilaksanakan pada September dan selesai di akhir tahun ini.

“Saya minta kegiatan renovasi bisa dirampungkan akhir tahun ini supaya aktivitas belajar mengajar secepatnya kembali berjalan normal,” katanya.

Read More

Sebagaimana diberitakan, SDN Delegan 1 mengalami musibah kebakaran pada Selasa (9/8) malam. Kejadian ini mengakibatkan kerusakan tujuh ruangan termasuk tiga kelas, kantor guru, dan laboratorium.

Sejumlah piranti elektronik yang terdapat di dalam ruangan seperti komputer, LCD proyektor, dan TV juga hangus terbakar. Pasca kebakaran yang ditengarai disebabkan konsleting arus listrik itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut tetap berjalan. Sejak Senin (15/8), aktivitas belajar dilakukan secara luring dengan sistem shift. Penjadwalannya yakni tiga kelas masuk pagi, dan tiga kelas lainnya masuk siang. 

“Sementara ini proses pembelajaran masih bisa dilakukan secara shift dengan memanfaatkan yang tidak terbakar, dan kondisinya masih aman,” ujar Kustini. 

Meski ditargetkan pengerjaan renovasi selesai dengan cepat, dia mengingatkan pihak pelaksana agar memperhatikan kualitas sehingga sarana bisa difungsikan sesuai awalnya. “Selama proses perbaikan berjalan, saya juga minta siswa diawasi dengan ketat. Jangan sampai masuk ke bekas ruangan yang terbakar karena kondisinya masih rawan,” tambahnya. 

Related posts

Leave a Reply