Pelaku UMKM Sambut Positif Pelatihan Manajemen Bisnis BOB

Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB, Bisma Jatmika bersama Sekretaris Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Rustam Efendi memberikan motivasi kepada para pelaku UMKM di sela pelatihan manajemen bisnis dan SDM / Asef Amani

MAGELANG, SMJogja.com – Ida Juraini, warga Desa Ngargosari, Kulonprogo merasa pelatihan manajemen bisnis dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sangat dibutuhkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain untuk meningkatkan kualitas produk, pelatihan ini menambah kepercayaan diri para pengusaha.

“Pelatihan semacam ini sangat dibutuhkan, apalagi banyak dari pelaku UMKM belum mengetahui akses mengusir nomor induk berusaha (NIB), nomor Produksi Industri Rumah Tangga, dan sertifikat halal,” ujarnya di sela pelatihan manajemen bisnis di Balkondes Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Jumat (16/6).

Pengusaha aneka snack dan kue itu menuturkan, masih banyak pelaku UMKM di Ngargosari yang belum memiliki legalitas usaha. Hal ini berdampak pada kepercayaan diri yang kurang, sehingga terkesan berwirausaha apa adanya.

“Hadirnya Badan Otorita Borobudur (BOB) melalui pelatihan ini sangat membantu kami guna memiliki NIB, PIRT, dan sertifikat halal secara gratis. Kepercayaan diri pun meningkat, sehingga diharap usaha makin berkembang lagi,” kata ibu yang juga ketua kelompok UMKM Desa Ngargosari ini.

Read More

Ida tak sendiri dalam mengikuti pelatihan yang diadakan oleh BOB selama dua hari ini. Ia bersama puluhan peserta lainnya turut dalam pelatihan dengan narasumber langsung dari praktisi usaha alias pengusaha.

Hari pertama, Kamis (15/6) pelatihan diisi materi keterampilan olahan pangan dengan pemateri Rini Handayani, pengusaha aneka olahan umbi-umbian dan salak Kemiri EDUM dan Chief Herbs Officer Agradaya, Citra Kurnia Solihat. Hari kedua, materi manajemen bisnis dengan narasumber Business Process Management, Enterpreneurship, Konsultan Pengembangan Manajemen Usaha bagi
UMKM, Bertinus Sijabat dan Coach Pengembangan SDM UMKM, Inkubator Bisnis UMKM, danTrainer Peningkatan Kapasitas bagi Pendamping UMKM, Bayhaqi.

Tingkatkan Kualitas

Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB, Bisma Jatmika mengutarakan, peserta pelatihan dari delapan desa di sekitar Pegunungan Menoreh. Antara lain Pagerharjo dan Ngarjosari (Kulonprogo), Benowo dan pandanrejo (Purworejo), Tuk songo, Ngargoretno, Karangrejo, dan karanganyar (Magelang).

“Pelatihan ini upaya kita meningkatkan kualitas produk UMKM dan SDM para pelaku usahanya. Utamanya di sekitar wilayah otoritatif kami yang meliputi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Purworejo, Kulonprogo, dan Magelang,” tuturnya.

Dia menyebutkan, tidak hanya diikutsertakan dalam pelatihan, mereka juga difasilitasi dalam pembuatan NIB, PIRT, dan sertifikat halal. Pada tahun 2022 lalu, ada sekitar 1.039 pelaku usaha yang mendapat legalitas usaha itu.

“Tahun ini juga sama ada sekitar 1.000 pelaku usaha yang kita fasilitasi. Setelah ada legalitas, kita ajak mereka untuk ikut pelatihan agar produk makin berkualitas dan usaha mereka meningkat,” jelasnya.

Bisma mengaku, tidak mudah mencari pengusaha UMKM yang mau difasilitasi legalitas usaha dan ikut dalam pelatihan ini. Namun, berkat kerja sama dengan perangkat desa setempat maka upaya lebih mudah.

“Tidak sedikit pelaku UMKM yang enggan mendapat NIB, PIRT, dan sertifikat halal, karena berbagai alasan. Salah satunya kurang paham pentingnya legalitas usaha ini. Perlahan kita kasih pemahaman sampai akhirnya mereka antusias mendaftar,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Rustam Efendi mengemukakan, pihaknya mengapresiasi BOB yang mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM ini. Kegiatan ini merupakan empowering BOB yang tidak hanya di lahan otoritatif saja, tapi juga sekitarnya.

“Tiap daerah memiliki potensi masing-masing, dan BOB kita tuntut jeli melihat potensi itu. Potensi ini diharap dapat dikenal luas masyarakat, baik itu potensi desa wisata, seni budaya, kuliner, jajanan, kopi, dan lainnya. Sekarang bukan saatnya bersaing, tapi saling kolaborasi untuk meningkatkan usaha,” ungkapnya.

Related posts

Leave a Reply