Pemberlakuan HET Minyak Goreng Bantu Jaga Inflasi

Ist

YOGYAKARTA, SMJogja.com-Inflasi DIY per Februari 2022 tercatat sebesar 0,05 persen. Capaian ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Januari yang mencapai 0,59 persen. 

Terjaganya inflasi ini, menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budiharto Setyawan dipengaruhi kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang diterapkan sejak awal Februari. Intervensi pemerintah dalam menstabilkan harga minyak goreng berhasil menurunkan harga hingga 9,3 persen.

 “Inflasi DIY sepanjang tahun ini masih sejalan dengan sasaran yang ditetapkan pada angka 3 plus minus 1 persen,” katanya, Selasa (8/3).

Di lain sisi, laju inflasi didorong oleh penyesuaian harga LPG non subsidi dan kenaikan harga cukai rokok. Sebagaimana diketahui, pada 25 Desember 2021, pemerintah menaikkan harga LPG 12 kg seiring peningkatan harga acuan LPG contract price aramco.

Read More

Sementara, kenaikan tarif cukai didasarkan pada keputusan Menteri Keuangan yang menetapkan rata-rata cukai rokok 12 persen di tahun 2022. Peningkatan inflasi lebih tinggi pada kelompok administered prices ini tertahan oleh deflasi pada tarif pesawat udara, sebagai dampak dari pembatasan mobilitas akibat peningkatan kasus Covid-19. Tercatat, angkutan udara mengalami deflasi 5,34 persen.

Laju inflasi juga tertahan oleh deflasi berbagai komoditas pada kelompok volatile foods. Deflasi terutama dipicu penurunan harga telur ayam ras, minyak goreng, daging ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit. “Mencermati kondisi terkini dan risiko ke depan, kondisi inflasi diperkirakan masih berada pada sasaran yang ditetapkan,” ujarnya.

Namun begitu, TPID tetap akan mewaspadai dinamika perekonomian global yang berpotensi mendorong peningkatan inflasi dalam negeri. Potensi ini utamanya dari kelompok energi dan barang-barang impor.

Related posts

Leave a Reply