Pencemaran Sungai Memprihatinkan, Ada Kandungan Sianida?

Anggota DPR RI Adian Napitupulu / dok FB Adian

JAKARTA, SMJogja.com – Pencemaran sungai terjadi di banyak daerah. Kesadaran membuang limbah di sungai masih rendah. Terbukti, banyak sungai menjadi tempat buang sampah bahkan limbah berbahaya. Seperti terjadi di Sungai Cikaniki, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Ikan di sepanjang sungai mati tanpa sebab yang jelas. Dugaan sementara, adanya pencemaran bahan berbahaya.

Anggota DPR RI, Adian Napitulu mengungkapkan banyak dugaan bahkan spekulasi terkait penyebab matinya ikan di sepanjang Sungai Cikaniki. Ada yang menduga tercemar limbah pengolahan emas, ada juga yang menduga akibat perubahan cuaca.

”Hasil penelitian laboratorium sudah keluar dan membuktikan bahwa jenis bahan kimia yang mencemari sungai Cikaniki adalah sSianida. Bahan kimia yang sangat berbahaya,” tandas Adian dalam siaran persnya.

Menurutnya hasil laboratorium menunjukan konsentrasi sianida di air sungai tersebut berkisar antara 6,2 ppm hingga 126 ppm atau rata rata ada di angka 49,34 ppm. Penelitian laboratorium air sungai di bagian hulu sebesar 3,975 ppm, di bagian tengah 10,6 ppm dan di hilir 6,625 ppm.

Read More

Angka dari hasil laboratorium memperlihatkan pencemaran sianida di air Sungai Cikaniki Pongkor jauh melebihi ambang batas air Higiene Sanitasi sesuai Permenkes 32 tahun 2017 yaitu 0,1 mg/L atau 1,0011 ppm. Juga jauh di atas ambang batas kesehatan air minum sebagaimana di atur dalam Permenkes 492 tahun 2010 yaitu sebesar 0,07 ppm.

Usut Tuntas

”Berdasarkan hasil laboratorium itu terbukti pencemaran air berada di kisaran 88 kali lipat hingga sekitar 1.800 kali lipat lebih tinggi dari standar aman untuk air minum sebagaimana Peraturan Menteri Kesehatan,” ujar Adian.

Pencemaran air Sungai Cikaniki dengan kadar sianida yang jauh di atas ambang batas toleransi sangat membahayakan kehidupan mahkluk hidup di sekitarnya, termasuk manusia. Penumpukan sianida yang terus menerus dalam tubuh manusia bisa menjelma menjadi berbagai macam penyakit. Secara medis, sianida yang masuk ke tubuh manusia dapat mengakibatkan keracunan yang bisa berdampak fatal.

”Pertanyaan, dari mana asal sianida yang mencemari sungai Cikaniki?” tanya kader PDI Perjuangan itu.

Ia menduga pencemaran sianida di Cikaniki berasal dari pengolahan emas. Pasalnya, pengolahan emas memang memerlukan sianida. Di daerah tersebut ada perusahaan yang mengolah emas. Selain itu, ada pula penambangan ilegal. Ia minta aparat melakukan penyelidikan mendalam terkait pencemaran.

Related posts

Leave a Reply