JOGJA, SMJogja.com – Interaksi interaksi antara pemasok bahan baku, produsen yang juga menjadi penjual serta pembeli sangat penting. Interaksi dapat terjadi setiap saat dan di mana saja. Pojok bisnis merupakan salah satu konsep tempat interaksi dan komunikasi antara pemasok, produsen dan penjual, serta pembeli.
Inilah yang melatarbelakangi Wakil ketua Kadin DIY, Wawan Harmawan membuka membuka Alra Corner, tempat yang mengintegrasikan show room produk kulit, restoran dan kafe. Tempat itu merupakan pojok bisnis untuk mempertemukan antara pemasok, produsen dan penjual serta pembeli.
Wawan menjelaskan, UMKM sebagai produsen dan atau penjual akan bertemu langsung dengan pemasok bahan baku. Di samping itu, juga akan bertemu langsung dengan pembeli. Dengan adanya interaksi di pojok bisnis maka rantai distribusi bahan baku dan produk lebih pendek.
”Pendeknya jalur distribusi berdampak harga bahan baku dan produk akhir lebih rendah atau terjangkau,” ungkap Wawan dalam pembukaan Alra Corner.
Tujuan Wisata
Menurut Plt Wali Kota Jogjakarta Sumadi, keberadaan Alra Corner dapat mendukung Kota Budaya sebagai salah satu tujuan wisata. Kuliner khas menjadi salah satu daya tarik wisatawan misalnya bakmi Jawa atau makanan khas lainnya.
Wakil Ketua Kadin DIY Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Robby Kusumaharta mengatakan Alra Corner merupakan bukti kreativitas dan inovasi Wawan dalam berusaha. Usaha tersebut juga membuka lapangan kerja bagi anak-anak muda termasuk mahasiswa.
”Usaha sejenis dengan ALRA sudah cukup banyak dan kompetitif. Karena itu Alra Corner harus meningkatkan daya saing dari menu, harga dan fasilitas pendukung. Lebih penting lagi Alra Corner mampu menjadi tempat untuk membantu UMKM bertemu dan berkomunikasi dengan pemasok dan pembeli,” imbuh pengurus Kadin DIY, Y Sri Susilo.