Percepat Pemulihan Paska Pandemi Covid-19, Pariwisata dan Pendidikan Penggerak Ekonomi

Narasumber diskusi informal pemulihan ekonomi DIY usai kegiatan / ist

JOGJA, SMJogja.com – Perekonomian mulai menggeliat seiring dengan pemulihan paska pandemi Covid-19. Pariwisita dan pendidikan tinggi merupakan dua hal yang aktivitasnya dapat mendorong pertumbuatan ekonomi di DIY. Kedua kegiatan ekonomi tersebut dianggap sebagai motor pertumbuhan ekonomi.

Hal itu terungkap pada diskusi informal ISEI Cabang Yogyakarta di Gedung Heritage Bank Indonesia Yogyakarta. Hadir dalam diskusi Dody Budi Waluyo (Ketua Bidang II Pengurus Pusat ISEI / Deputi Gubernur Bank Indonesia/BI), Arlyana Abubakar (Pengurus Pusat ISEI/Direktur BI Institute/BINS), dan Budiharto Setyawan (Kepala Perwakilan BI DIY). Hadir pula dari ISEI Cabang Yogyakarta, Eko Suwardi (Ketua), Bakti Wibawa (Wakil Ketua IV), Y Sri Susilo (Sekretaris) dan Hari Kusuma SN (Wakil Sekretaris).

”Pandemi yang sejak tahun 2022 menjadikan pariwisata dan pendikan menghentikan aktivitasnya untuk sementara. Dengan demikian kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan,” ujar Dody.

Ia menjelaskan di wilayah destinasi wisata seperti Jogjakarta, bergeraknya kembali kegiatan pariwisata menjadi salah satu faktor yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi. Pariwisata mempunyai efek pengganda yang signifikan untuk menggerakkan beberapa sektor atau kegiatan ekonomi lain yang terkait. Sektor itu antara lain hotel dan penginapan, jasa transportasi, jasa pariwisata lainnya serta restoran, makanan dan minuman.

Read More

Dukungan BI

Budiharto menambahkan salah satu bentuk nyata dukungan BI untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui pariwisata adalah melakukan kegiatan, gathering dan sejenisnya di wilayah destinasi wisata. Ia mencontohkan Kantor Perwakilan BI DIY menyelenggarakan gathering di Batu, Malang.

”Selain itu, BI Institute (BINS) menyelenggarakan acara yang sama di Jogjakarta. Departemen di lingkungan BI juga menyelengarakan kegiatan di wilayah destinasi wisata lain yang bertjuan untuk mendukung bergeraknya kegiatan pariwisata yang berujung terjadinya percepatan pemulihan ekonomi,” paparnya.

Eko menimpali, kegiatan pendidikan tinggi selama ini juga berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di DIY, khususnya di wilayah Kabupaten Sleman, Kota Jogjakarta dan Kabupaten Bantul. Indikator kontribusi pendidikan tinggi tersebut dapat dilihat dari jumlah kiriman uang untuk biaya hidup bagi mahasiswa yang mondok dan munculnya kegiatan usaha di sekitar kampus yang mendukung aktivitas mahasiswa.

”Dari data BPS, ekspor non migas DIY juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi,” imbuh Sri Susilo sembari menjelaskan pada Triwulan I 2022, eskpor DIY tumbuh sebesar 18,87 persen. Kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi DIY pada tahun 2021 mencapai 8,54 persen.

Related posts

Leave a Reply