Perkuat Kampus-Industri, Dialog B20 G20 Bahas Masa Depan Pendidikan dan Pekerjaan

Ketua Umum KADIN, Arsjad Rasjid di depan peserta dialog B20 G20 / Agung PW

JOGJA, SMJogja.com – Dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi dan industri harus memperkuat hubungan. Ini sebagai upaya menjamin masa depan pekerjaan bagi para lulusan supaya mereka bisa terserap di dunia usaha atau menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Ketua Umum KADIN, Arsjad Rasjid mengungkapkan hal itu di sela-sela penandatangan kerja sama dengan UGM di Royal Ambarrrukmo. Kegiatan tersebut sekaligus sebagai rangkaian dialog B20 G20 bertema ”Masa Depan Pekerjaan dan Pendidikan”.

”Realitas baru dunia kerja dan pendidikan sudah menuntut perubahan pola pikir para pelaku usaha dan dunia pendidikan. Hadirnya teknologi komunikasi mendorong perkembangan yang signifikan dalam manajemen data untuk pendidikan,” papar Arsjad.

Menurutnya jika Indonesia ingin beradaptasi dan menjadi juara di era dunia kerja dan pendidikan ke depan, mau tak mau harus beradaptasi. Secara khusus, perlu adanya adaptasi dalam sistem pendidikan nasional. Dalam hal ini UU Sisdiknas yang mengatur tentang akreditasi sudah perlu disesuaikan, akreditasi merupakan pilihan dan bukan kewajiban, terutama terkait dengan kemampuan lembaga pendidikan untuk meluluskan dan memberikan ijazah atau gelar.

Read More

Lembaga pendidikan perlu memperleh keleluasaan agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan industri dan lapangan kerja di masa mendatang. Lembaga pendidikan terakreditasi secara mandiri agar dapat beradaptasi dengan perkembangan industri dan pelaku ekonomi.

”Jika hal ini terwujud, adaptasi Indonesia terhadap masa depan pekerjaan dan pendidikan akan mampu meningkatkan PDB Indonesia hingga di atas 7 persen per tahun karena akan memperkuat kontribusi pelaku ekonomi dalam meningkatkan produktivitas,” tandasnya.

Perlu Penyelarasan

Arsjad menjelaskan pentingnya penyelarasan relevansi 3P (planet, people, dan profit) melalui pandemi Covid-19 ini. Upaya pemerataan pendidikan dan ekonomi hijau adalah bagian dari konsep pembangunan berkelanjutan yang harus mendapat dukungan semua pihak.

Kesejahteraan sosial harus diupayakan melalui pemerataan sosial dan pengurangan risiko kerusakan ekologis yang berpotensi menimbulkan bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Karena itu, perlu memperkuat prakarsa pendidikan dan pekerjaan masa depan yang lebih baik dalam konteks perubahan iklim dan pemulihan pasca pandemi Covid-19.

Dialog B20 G20 juga membahas beberapa hal antara lain mendukung pemulihan dan pertumbuhan pasca pandemi, selaras dengan masa depan pekerjaan. Selain itu mempercepat penciptaan lapangan kerja dan transisi kerja yang selaras dengan sektor-sektor masa depan, dengan dukungan pasar tenaga kerja yang dinamis dan fleksibel.

Hal lain, meningkatkan sistem pendidikan dan pembelajaran seumur hidup agar selaras dengan masa depan pekerjaan. Meningkatkan sistem pembelajaran dan transisi kerja untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja, sehingga meningkatkan produktivitas dan inovasi serta mempersempit kesenjangan keterampilan.

Dialog juga memastikan percepatan inklusi tenaga kerja setelah kemunduran pandemi, memastikan bahwa setiap bagian dari masyarakat dilibatkan dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan, dengan perhatian khusus diberikan kepada yang rentan dan formalisasi pasar tenaga kerja.

Related posts

Leave a Reply