GUNUNGKIDUL, SMJogja.com – Angka stunting di DIY saat ini mencapai 17,3 persen atau 17 kasus tiap 100 kelahiran bayi. Pemerintah bersama berbagai pihak berusaha menurunkan angka tersebut menjadi 14 persen di tahun 2024.
Ketua Yayasan Langkah Hati Indonesia (YLHI) Agra Aghasa mengungkapkan hal itu di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara YLHI, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wilayah DIY dan Bank BRI.
”Kami akan all out mendukung penuh BKKBN Perwakilan Yogyakarta untuk melakukan percepatan pengurangan angka stunting di wilayah DIY,” tandas Agra.
Ia menjelaskan, BKKBN DIY menunjuk YLHI sebagai pelaksana teknis di lapangan terkait program percepatan pengurangan angka stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh Peduli Stunting #ORTUPENTING di wilayah DIY.
Penandatanganan MoU berlangsung di Dusun Ngalang Ombo, Desa Dadapayu Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Pada acara tersebut juga berlangsung peluncuran Gerakan Orang Tua Asuh Peduli Stunting (ORTUPENTING).
Pembangunan Keluarga
Program ORTUPENTING, merupakan salah satu upaya YLHI mendukung kerja sama kemitraan pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana. Ini sebagau langkah menyiapkan ”Generasi Berkualitas (Bangga Kencana)” yang telah dicanangkan BKKBN.
”Tujuannyaa tentu mengembangkan kemampuan sumber daya manusia untuk peningkatan potensi pemberdayaan ekonomi keluarga, peningkatan kualitas generasi muda dan pendampingan peningkatan kualitas hidup lanjut usia,” papar Agra.
Selain mempertegas kegiatan kerja sama ORTUPENTING dengan BKKBN DIY dan BRI, YLHI juga akan membangun infra struktur Aplikasi Donasi Digital. Platform digital penggalangan donasi berupa aplikasi Orang Tua Asuh Peduli Stunting yaitu aplikasi penggalangan donasi bagi siapapun yang memiliki keinginan besar sebagai orang tua asuh untuk membantu percepatan penurunan stunting di DIY.
Masa pengembangan aplikasi memakan waktu sekitar tiga bulan, termasuk di dalamnya proses uji coba dan integrasi system dengan Aplication Programming Interface (API) milik Bank Rakyat Indonesia. Langkah berikutnya, YLHI menggandeng lembaga penelitian dalam rangkaian kegiatan penelitian dan pengembangan keminatan masyarakat terhadap Gerakan ORTUPENTING.