Persoalan Stunting Ruwet dan Kompleks, Bukan Hanya Kemiskinan

Peserta FIP-JIP mendapat suguhan tarian tradisional pada pembukaan di Hotel Alana / Agung PW

JOGJA, SMJogja.com – Stunting di Indonesia ruwet dan sangat kompleks. Ada faktor pendidikan dan budaya yang mempengaruhinya. Rendahnya tingkat pendidikan di satu daerah menjadi salah satu faktor stunting. Selain itu, ada budaya yang memperbolehkan anak-anak menikah di usia dini.

”Stunting sangat ruwet, kompleks. Ada faktor rendahnya pendidikan serta pernikahan usia dini yang tinggi di beberapa daerah,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof Muhadjir Effendy.

Ia mengatakan hal itu saat menjadi pembicara kunci pada forum nasional Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan (FIP-JIP) Tahun 2023 di Hotel Alana, Sleman, Rabu (5/7) malam. Pertemuan bertema ”Transformasi Ilmu Pendidikan sebagai Landasan Utama Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia Unggul”; diikuti dosen dari berbagai kampus di Tanah Air.

Muhadjir memaparkan salah satu kendala pembangunan SDM yakni stunting. Pemerintah telah melakukan berbagai langkah-langkah pencegahan melalui edukasi agar masyarakat mengetahui dan memahami bahaya stunting.

Read More

Di daerah-daerah yang pernikahan dini tinggi, ia mengatakan perlunya mencari tokoh kunci guna menyadarkan masyarakat setempat. Keberadaan tokoh kunci sangat penting karena merekalah yang bisa meyakinkan penduduk.

Pola Hidup

Menurut Muhadjir, kasus stunting bukan saja karena kemiskinan. Pasalnya, ia juga menemui persoalan stunting pada keluarga mampu secara ekonomi. Mereka melakukan pola hidup yang tidak benar sehingga berisiko stunting.

”Saya menemukan orang-orang berada yang menerapkan pola diet salah. Mereka takut ini, takut itu, akhirnya pola makan tidak terjaga. Anak yang lahir akhirnya bermasalah,” ujarnya.

Begitu pula daerah subur belum tentu menjamin angka stunting rendah. Ia juga menemui ada daerah yang secara geografis tidak miskin, tanahnya subur tapi pernikahan dini tinggi. Akibatnya, lagi-lagi angka stunting tinggi. Karena itu, ia berharap kalangan kampus berkontribusi melakukan edukasi mencegah stunting.

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY, Prof Sujarwo mengungkapkan Forum FIP-JIP 2023 dapat menghasilkan pemikiran solutif untuk menghadapi tantangan, permasalahan, dan peningkatan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan berpengaruh pada kualitas SDM di masa depan.

Related posts

Leave a Reply