Program Doktor Farmasi UAD, Langka dan Banyak Peminat

Rektor UAD Dr Muchlas MT menyerahkan SK Program Doktor Ilmu Farmasi ke Dekan Fakultas Farmasi Prof Dyah Aryani Perwitasari MSi PhD Apt / ist

JOGJA, SMJogja.com – Jumlah program studi farmasi di seluruh Indonesia cukup banyak, mencapai 300an. Begitu pula program pasca sarjana meskipun tidak sebanyak program sarjana. Sayangnya, jumlah program S3 atau doktoral untuk farmasi sangat sedikit.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berusaha mengisi kelangkaan program tersebut dengan membuka Program Doktor (S3) Ilmu Farmasi tahun 2021 lalu. Meskipun dalam usia yang masih muda, peminatnya membludak sehingga harus ada pembatasan karena menyesuaikan dengan sumber daya yang ada.

”Kami membuka program doktor ilmu farmasi karena jumlahnya sangat sedikit di Indonesia. Padahal kebutuhan lulusan S3 farmasi dibutuhkan,” tutur Dekan Fakultas Farmasi, Prof Dyah Aryani Perwitasari MSi PhD Apt.

Pertimbangan lain, sumber daya manusia yang ada di farmasi mencukupi untuk membuka program doktor. Fakultas memiliki tiga profesor dan beberapa doktor. Mereka mempunyai kompetensi yang sangat bagus dan jaringan yang luas.

Read More

Ciri Khas

Dyah mengatakan ciri khas program doktornya dibandingkan dengan yang lain, mahasiswa bakal memperoleh literasi teknologi, data dan penguasaan revolusi industri 4.0 serta civil society 5.0. Mereka juga bisa fokus ke obat herbal karena inilah yang menjadi kelebihan lain.

”Beberapa produk herbal sudah kami buat sebagai bagian dari hilirisasi penelitian. Kelak, penelitian-penelitian yang ada benar-benar bermanfaat bagi dunia pendidikan, industri serta masyarakat,” tandasnya.

Rektor UAD Dr Muchlas MT usai menerima SK Program Doktor Ilmu Farmasi mengapresiasi fakultas yang telah bekerja keras mewujudkan impiannya. Program tersebut merupakan yang pertama di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) dan juga pertama di perguruan tinggi swasta DIY.

Ia menegaskan keberadaan program itu berkah bagi kampus. Ia menyebut sebagai sebuah lompatan besar karena inilah program doktor yang pertama di UAD. Program doktor menjadikan sebuah kampus sangat lengkap sebagai institusi perguruan tinggi, ada program sarjana, pasca sarjana dan doktor.

”Kami berharap Program Doktor Ilmu Farmasi bisa memberikan outcome, menciptakan banyak ahli farmasi yang benar-benar kompeten sehingga dapat membantu dunia pendidikan, negara dan masyarakat,” tandasnya.

Related posts

Leave a Reply