JOGJA, SMJogja.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul melaporkan sebanyak 510 rumah warga rusak akibat angin kencang. Angin kencang terjadi pada Selasa dan Rabu (22-23/2) lalu. Kecuali itu, 33 unit rumah masuk kategori rusak berat.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari PhD meyebutkan kondisi tersebut dalam keterangan persnya. Ia menjelaskan, angin kencang pada Rabu sore (23/2), pukul 17.15 mengakibatkan 141 rumah rusak dengan kategori sedang dan 336 lainnya rusak ringan.
Selain berdampak pada perumahan, angin kencang yang terjadi pada sehari sebelumnya, yakni Selasa (22/2) lalu, mengakibatkan rusak sedang sejumlah bangunan. Bangunan fasilitas pendidikan dua unit, masjid dua unit serta pabrik dan balai dusun masing-masing satu unit mengalami kerusakan sedang.
Tujuh Kecamatan
Muhari mengatakan jumlah keluarga terdampak berjumlah 1.709 kepala keluarga. Tidak ada laporan korban jiwa akibat insiden yang terjadi pada pagi hari tersebut. Pusat Pengendalian Operasi BNPB berdasarkan data terakhir menyebutkan tujuh kepala keluarga atau 18 jiwa masih mengungsi di Balai RW Sambirejo, Kelurahan Samanu.
Lokasi terdampak angin kencang berada di tujuh kelurahan yang tersebar di Kecamatan Semanu, yakni Kelurahan Sambirejo, Ngampo, Cempluk, Jelok, Jonge, Kuwangen Lor dan Kuwangen Kidul.
Saat ini suasana kelurahan yang terdampak sudah kembali kondusif. Sejumlah unsur terkait, BPBD Kabupaten Sleman, BPBD DIY membantu warga yang tertimpa musibah maupun yang masih mengungsi.
”Kami mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada dan siap siaga selama puncak musim hujan pada Februari. Peringatan dini cuaca masih memantau potensi hujan lebat, petir atau kilat dan angin kencang di wilayah DIY,” papar Muhari.
Ia memberi saran pada warga yang menghadapi fenomena angin kencang dapat melakukan upaya dini. Ini sebagai langkah mengantisipasi atau menghindari risiko lebih buruk. Mereka bisa berlindung di bawah bangunan yang kuat, mengindari berteduh di bawah pohon atau pun papan reklame.
”Mengantisipasi dampak hujan lebat, warga dapat memangkas ranting pohon yang ada di sekitar rumah untuk menghindari pohon tumbang atau ranting patah,” imbuhnya.