SLEMAN, SMJogja.com – Sebanyak 41 ketua program studi (kaprodi) periode 2022-2026 lingkup Universitas Islam Indonesia (UII) menjalani prosesi pelantikan di Auditorium Abdulkahar Mudzakkkir, Kamis (1/9). Pada acara ini sekaligus dilantik 51 sekretaris prodi oleh Rektor. Sebagian adalah wajah baru.
Rektor UII Prof Fathul Wahid mengatakan, diperlukan kualitas, rekam jejak, dan kerelaan untuk dijadikan kaprodi dan sekretaris prodi. “Keterpilihan mempunyai beragam makna termasuk di dalamnya adalah kepercayaan. Saya yakin semua berharap untuk kebaikan dan kemajuan,” kata saat menyampaikan sambutan.
Karenanya di dalam keterpilihan, lanjut Fathul, meskipun tidak diharapkan namun ada tanggung jawab terhadap amanah. Amanah tersebut mempunyai dimensi pendek yang profan dan eksoterik untuk sekedar menggugurkan kewajiban dan mendapatkan hak.
Dalam amanah juga ada dimensi transendental yang esoteris. Dimensi ini tidak hanya melibatkan hubungan dengan kolega yang memilih atau aktor yang lain yang dilayani, tapi lebih jauh dari itu. Amanah merupakan tanggung jawabe seorang hamba yang dimuliakan oleh para koleganya.
“Dalam Islam rumusnya sangat jelas. Jika kita dimuliakan atau diberi penghormatan, berikanlah paling tidak balasan yang sama atau jika memungkinkan dengan lebih baik, kepada yang sudah memuliakan kita,” ucapnya.
Dengan kesadaran tersebut maka akan muncul energi yang luar biasa untuk melayani. Terlebih di masa depan akan muncul banyak tantangan. Contohnya dalam konteks pengelolaan program studi, mahasiswa mengharapkan kualitas pengalaman pembelajaran yang semakin baik.
Saat ini, tidak jarang, ketika ada kesenjangan tinggi antara harapan dan kenyataan, informasi tersebut bisa dengan mudah tersebar. Tidak hanya di kalangan internal, tapi juga di ruang publik melalui media sosial. Disinilah peran program studi menjadi sangat penting. Pembelajaran perlu dipastikan tersampaikan dalam kualitas terbaik, dan dosen memegang peran sentral.
“Sensitivitas terhadap perubahan kebutuhan mahasiswa, tuntutan lingkungan dan masa depan perlu terus dijaga. Tidak kalah penting, juga kemampuan dosen dalam melakukan inovasi pembelajaran dan menggunakan beragam teknologi yang dapat meningkatkan kualitas pengalaman pembelajaran mahasiswa,” papar Fathul.
Khusus untuk prodi yang mempunyai program internasional, dia memuinta pengawalan sepenuh hati, termasuk dari ketua prodi. Saat ini, UII mempunyai 13 program internasional, yang keberadaanNya menjadi salah satu strategi internasionalisasi yang disepakati. Karenanya, pengembangan program itu sangat penting.