Rektor UJB Ajak Alumni Belajar dari Fenomena Angsa Terbang

Sebelas lulusan terbaik Universitas Janabadra mengikuti prosesi wisuda periode Februari 2022 secara luring, Sabtu (26/2) / dok

YOGYAKARTA, SMJogja.com-Sebanyak 304 lulusan Universitas Janabadra (UJB) mengikuti wisuda periode Februari 2022. Mengingat kasus Covid-19 yang kembali melonjak acara digelar secara hibrid. Wisuda luring di Auditorium KPH Poerwokoesoemo UJB hanya diikuti oleh perwakilan cumlaude terbaik dari 11 program studi (prodi) sedangkan lainnya menjalani prosesi via streaming Youtube.

Sebelas perwakilan wisudawan itu yakni Casuri dari prodi Magister Hukum dengan IPK 4,00, Bektinoviasari prodi S1 Agribisnis (IPK 3,99), Navira Inayati Hisyam prodi S1 Hukum (IPK 3,96), Fajar Pramukti prodi Magister Manajemen (IPK 3,89), Fibrian Cahyo Pranoto prodi S1 Akuntansi (IPK 3,83), dan Faiza Az Zahra Septiadewi prodi S1 Ekonomi Pembangunan (IPK 3,78). Lulusan terbaik lainnya adalah Sarwanto dari prodi Magister Manajemen (IPK 3,68), Moh Arif Ma’ruf Setiawan prodi S1 Informatika (IPK 3,67), Migna Yunanti prodi S1 Teknik Sipil (IPK 3,57), Wahyu Jamal Sidiq prodi S1 Teknik Mesin (IPK 3,49), dan Setyo Bayu Wicaksono prodi Magister Teknik Sipil (IPK 3,33).

Dalam sambutannya, Rektor UJB, Dr Edy Sriyono berpesan kepada para wisudawan agar selalu bekerja secara kolaboratif. Selain meningkatkan produktivitas, pola kerja non-individu juga akan memudahkan untuk melakukan brain storming ide-ide dalam memecahkan suatu permasalahan. “Pasar kerja modern saat ini telah berubah. Orang menginginkan mobilitas dan kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan mereka, dan sebagai alumni Universitas Janabadra, mari secara proaktif memanfaatkan kekuatan jaringan alumni,” katanya.

Edy menganalogikan wejangan itu dengan fenomena angsa terbang (flying geese). Gagasan yang datang dari sekelompok burung yang terbang dengan membentuk formasi huruf V ini pertama kali dicetuskan oleh Kaname Akatsu pada tahun 1930an. Paradigma ini yang kemudian diadaptasi oleh bangsa Jepang agar dapat bersaing dengan negara maju. Model Akamatsu menjelaskan proses mengejar ketertinggalan industrialisasi ekonomi pendatang baru dalam tiga aspek meliputi intra-industri, antar industri, dan internasional.

Read More

“Dari fenomena angsa terbang ini kita bisa belajar perlunya kolaborasi dan komunikasi yang baik untuk mencapai tujuan bersama secara kolektif. Fenomena ini digerakkan oleh kepemimpinan yang kuat sehingga mampu mendorong restrukturisasi,” papar Edy.

Belajar dari paradigma itu, dia meminta kepada jaringan alumni untuk memberikan sumber daya yang signifikan bagi organisasi dan menambah nilai jangka panjang. Sebagaimana fenomena flying geese, jaringan memungkinkan untuk melakukan lebih banyak hal secara hemat energi namun tujuannya lebih efektif.

Pada kesempatan itu, Ketua Ikatan Alumni UJB (Ikabadra), Heri Sebayang menyampaikan sambutan baik pihaknya terhadap para wisudawan. “Kami dengan tangan terbuka menyambut semua lulusan untuk bergabung dengan Ikabadra. Pesan saya, jangan pesimis dengan kondisi pandemi Covid-19. Sejatinya, berakhirnya masa studi adalah awal dari proses kehidupan di masyarakat dan lingkungan pekerjaan,” ucapnya.

Dia menambahkan, sejalan dengan perkembangan zaman, sangat dimungkinkan peran alumni di masa mendatang dalam ikut menjaga dan mengembangkan eksistensi kampus UJB. 

Related posts

Leave a Reply