Rintis Kalurahan Gemar Baca lewat Membatik

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dinobatkan sebagai Bunda Literasi ditandai penyematan selempang oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Senin (4/7/2022) / dok Pemkab Sleman

SLEMAN, SMJogja.com – Rintisan gerakan gemar membaca di Kabupaten Sleman kini merambah di 22 wilayah kalurahan. Satu kalurahan yaitu Widodomartani bahkan telah bertransformasi menjadi kalurahan mandiri gemar membaca.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, rintisan gemar membaca akan terus dikembangkan hingga terwujud di semua kalurahan. Di dalam program rintisan, tiap kalurahan didorong memiliki pengelola perpustakaan yang sesuai standar nasional.

Pada tahapan ini, kegiatan pengembangannya dilakukan lewat membatik. “Kenapa membatik, karena itu adalah sarana literasi dan edukasi terhadap nilai budaya. Batik juga merupakan salah satu produk unggulan UMKM yang mampu mengangkat perekonomian masyarakat,” katanya saat menjadi narasumber talkshow Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Pendopo Parasamya, Senin (4/6) 

Implementasi membatik untuk mendukung rintisan kalurahan gemar membaca itu dilakukan lewat pelatihan bekerjasama dengan Disperindag. Sesuai konsep literasi yaitu memahami konteks bacaan, pada kegiatan membatik tersebut peserta juga diajak menentukan corak. Sebagaimana diketahui, motif batik mengandung makna filosofis yang merupakan representasi dari nilai kehidupan masyarakat. 

Read More

Adapun kehadiran perpustakaan di kalurahan diharapkan bisa menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan diri dan meningkatkan wawasan. Tercatat, angka literasi masyarakat Sleman saat ini masih di kisaran 50,87. Untuk mendongkrak angka literasi, Pemkab akan terus melakukan berbagai upaya.

Selain membentuk rintisan kalurahan gemar membaca, Sleman one search juga menjadi salah satu andalan untuk mengenalkan layanan berbasis teknologi kepada masyarakat.

Pada kesempatan itu, Bupati Kustini juga dinobatkan sebagai Bunda Literasi yang ditandai penyematan selempang oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI. Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta yang turut hadir sebagai narasumber talkshow mengatakan, penyelenggaraan perpustakaan sudah diatur di dalam Perda Nomer 22 Tahun 2019. “Upaya pemberdayaan perpustakaan perlu mendapat perhatian terlebih Sleman menyandang predikat sebagai kota pendidikan. Karena itu, kami mendorong lingkungan sekolah mempunyai perpustakaan yang representatif,” tandasnya.

Related posts

Leave a Reply