Ruang IGD Sediakan Zona Merah dan Hijau

Salah satu karya pemenang sayembara pradesaijn ruang IGD RS Panti Rapih / ist

JOGJA, SMJogja.com – Pandemi Covid-19 membawa perubahan seluruh kehidupan. Termasuk salah satunya pada tata alur pasien dan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit. Panduan Teknis Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun 2020 mewajibkan rumah sakit menyediakan Zona Covid-19 (Zona Merah) dan Zona Non Covid-19 (Zona Hijau) termasuk di IGD.

Menurut Ketua Yayasan Panti Rapih, Kusmargono, seluruh rumah sakit harus melakukan perubahan, termasuk RS Panti Rapih segera melakukan adaptasi penyusunan ruangan untuk menghadapi situasi pandemi.

”Dalam keterbatasan struktur bangunan dan jumlah lantai yang ada, adaptasi harus tetap membuat RSPR dapat melayani masyarakat dengan aman dan nyaman,” tandas Kusmargono.

Gedung IGD perlu menyempurnakan diri untuk memenuhi tuntutan tersebut secara fungsi dan fasad. Gedung yang berdampingan dengan beberapa gedung historis, yaitu bangunan yang merupakan cagar budaya (berdiri tahun 1928), memerlukan pemikiran bentuk fasad baru. Tujuannya, gedung-gedung historis tidak terganggu keberadaannya tetapi justru semakin menarik dan harmonis.

Read More

Sayembara Rancangan

Pihak rumah sakit menggelar sayembara rancangan gedung IGD yang berdaya tarik modern dan dapat berdampingan secara harmonis dengan bangunan sekitarnya. Tata ruang lingkungan (lanskap) yang menarik membuat keseluruhan area IGD menjadi lebih harmonis, fungsional, dan indah.

Sayembara bertajuk ”Pradesain Renovasi Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Panti Rapih”. Dewan Jurinya, Prof Ir Prasasto Satwiko MBuild Sc PhD (ketua merangkap anggota), Prof Ir T Yoyok Wahyu Subroto M Eng PhD (anggota) IPU, Ir Gregorius Antar Awal (anggota), Prof Ir Henricus Priyosulistyo M Sc PhD (anggota).

Sayembara terbuka bagi para mahasiswa atau perorangan yang memiliki bidang studi seni bangunan, keahlian arsitektur maupun desain tata ruang. Ada 76 pendaftar sayembara dan terdapat 36 naskah yang dikirim. Dewan Juri dan Pengurus Yayasan Panti Rapih mengumumkan pemenang setelah melalui mekanisme presentasi nominasi serta rapat penjurian. Kriterianya, inovasi dan kreativitas, kualitas arsitektur, filosofi, fungsi bangunan dan keserasian lingkungan serta teknik presentasi.

Para Pemenang

Pemenang pertama Tim Studio Gundu yang terdiri atas Evelyn Rusli (ketua) serta Carol Bimoseno Kridolaksono Indrarto dan Nyra Malika Pribadi (anggota). Mereka merupakan mahasiswa semester akhir Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Unika Parahiyangan Bandung. ”De Nieuwe Bogen” judul karya desain mereka. Dewan juri menilai kekuatan desain modern namun sederhana dan mendukung kekuatan bangunan lama.

Pemenang kedua, Ar Hanafi Trilaksono IAI, arsitek profesional dari Semarang dengan judul karya ”Tusen de Bogen”. Dewan juri menilai kekuatan desain pemenang kedua kematangan geometri, tekstur, dan warna. Desain modern namun memiliki nostalgia masa lalu dan mendukung bangunan lama dengan kuat.

Pemenang ketiga, Tim2 dengan Ar Robert Rianto Widjaja IAI (ketua) dan Ar Sri Hartuti Wahyuningrum, IAI AA. Keduanya merupakan Dosen Fakultas Arsitektur di Semarang. Judul karyanya ”Transformasi, Wajah Baru Memori Baru”. Kekuatan desainnya pada lengkungan dari tembaga yang berkesan rapi, mewah, modern, sangat berbeda namun tetap mendukung bangunan lama.

Related posts

Leave a Reply