Rudal ”Kodok” Tembak Tepat Sasaran, Mampu Hantam Panser dan Tank

Uji tembak Rudal ''Kodok'' karya anak bangsa / ist

JOGJA, SMJogja.com – Pusat Riset CIRNOV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) secara konsisten telah dapat membuat rudal atau peluru kendali kaliber 70 mm. Kampus bekerja sama dengan PT Dahana serta Pustekbang, BRIN (Eks LAPAN) dan juga pihak TNI AD memberikan kontribusi kepada negara.

Kepala CIRNOV, Prof Hariyadi mengungkapkan untuk jenis rudal sasaran darat ”Kodok” kaliber 70 mm sudah menjalani uji tembak di Lapangan Tembak AWR TNI AU, Lumajang 2 – 4 Agustus 2022 lalu. Rudal berhasil masuk ke area target. Rudal Kodok memilik berat sekitar 10 kilogram, sehingga relatif ringan. Pasukan dapat membawanya ke mana-mana dan mempunyai potensi daya hancur sasaran yang tinggi.

”Teknologi pencari sasaran menggunakan sinar iInfra merah sehingga bidikan ke sasaran tidak kasat mata. Kegiatan uji hasil riset memperoleh dukungan program pendanaan RISPRO LPDP 2022, Kemenkeu (bidang hankam) dengan topik Senjata Lawan Kendaraan Tempur (SLKT),” papar Hariyadi.

Pada uji tembak tersebut hadir Tim Peninjau dari Poltekad (Kodiklat TNI AD), Peneliti dari CIRNOV UAD, PT Dahana, Pusat Riset Teknologi Penerbangan, BRIN, serta personal dari AWR TNI AU. Penembakan bertujuan memvalidasi roket pendorong baru yang khusus didesain untuk Rudal Kodok oleh Tim Peneliti dari PT Dahana.

Read More

Ia menjelaskan, penyempurnaan guidance system dilakukan melalui pengetatan Quality Assurance (QA), termasuk uji statis tiap-tiap sub sistem. Uji meliputi variabel kelurusan, sentrisitas fin-tail (sirip belakang) rudal, juga canard dan penjejak (seeker) yang menjadi sub sistem inti dari pengendalian suatu rudal, terlebih nantinya untuk persiapan industri.

Stabil dan Konsisten

Menurut Hariyadi, hasil uji menunjukkan gaya dorong roket relatif stabil dan konsisten yang menjadi syarat pokok pembuatan senjata rudal. Desain Rudal Kodok mengalami perubahan pada sirip tengah (lifting surface) karena adanya perubahan performansi roket pendorong. Penyesuaian desain tidak mudah. Rudal harus dapat mencapai area target. Tim akan meningkatkan akurasi pengenaan sasaran melalui sistem kendali yang sudah diuji pada tahun-tahun sebelumnya.

Rudal Kodok merupakan produk riset yang sudah diujitembakkan sejak 2017 untuk menghantam sasaran di darat khususnya kendaraan tempur seperti panser, tank dan sejenisnya. Kandungan lokal rudal cukup besar yaitu lebih dari 60 persen sesuai dengan kebutuhan pengguna yaitu TNI.

”Jenis rudal serupa telah banyak digunakan dalam berbagai peperangan seperti jenis Kornet (Rusia) yang digunakan pasukan Libanon untuk menghadapi tank-tank Merkova Israel, juga di peperangan di Iraq dan Suriah. Kita tidak lagi dapat menghindari kebutuhan dan penguasaan senjata dalam perang darat,” imbuh Hariyadi.

Related posts

Leave a Reply