JOGJA, SMJogja.com – Kasus tewasnya remaja penghadang truk demi konten ”Challenge Malaikat Maut” membuat banyak pihak prihatin. Tak hanya sekali terjadi, aksi semacam itu telah berulang kali terjadi dan sampai memakan korban jiwa. Karena itu, platform media sosial perlu lebih aktif mendeteksi berbagai konten yang mendorong orang melakukan aksi membahayakan keselamatan.
Peneliti Pusat Kajian Masyarakat Digital atau Center for Digital Society (CfDS) UGM, Faiz Rahman menegaskan pengelola platform, pemerintah, orang tua, dan masyarakat perlu memperhatikan secara serius konten di media sosial.
”Saat ini, banyak orang mencoba peruntungan menjadi viral di media sosial dengan membuat konten. Tidak jarang, membahayakan diri, khususnya apabila aksi membuat konten dilakukan anak-anak dan remaja,” papar Faiz.
Menurutnya media sosial bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, berperan sebagai sarana komunikasi. Di sisi lain, media sosial juga dapat menjadi titik berangkat terjadinya malapetaka. Terkait dengan penyebaran konten, media sosial tentu memegang peranan penting dalam menyaring.
”Platform media sosial perlu lebih aktif mendeteksi berbagai konten yang mendorong orang untuk melakukan aksi yang membahayakan keselamatan bahkan jiwa seseorang,” tegasnya.
Penegakan Regulasi
Ia mengatakan penegakan regulasi di platform media sosial dan moderasi konten berbahaya menjadi salah satu langkah pertama dan utama. Ini guna mencegah penyebarluasan konten yang mendorong seseorang membahayakan keselamatan dirinya.Di samping itu juga perlu edukasi literasi digital.
Pemerintah memiliki peranan menyiapkan dan memfasilitasi kegiatan edukasi yang mumpuni bagi masyarakat. Berbagai kegiatan literasi digital yang telah dilakukan oleh lembaga pemerintah, bekerja sama dengan berbagai platform media sosial, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, hingga komunitas harus makin masif.
Orang tua memiliki posisi sentral mengedukasi anak bermedia sosial. Mereka juga harus memiliki tingkat literasi digital yang mumpuni, sehingga dapat menjadi contoh dan memberikan edukasi yang maksimal bagi anaknya.
”Orang tua juga perlu melakukan pengawasan dan memberikan pengertian kepada anak untuk tidak melakukan perbuatan yang membahayakan diri sendiri demi kepentingan konten media sosial,” imbuh Faiz.