SLEMAN, SMJogja.com – Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Pedesaaan (PBB-P2) di Kabupaten Sleman hingga akhir Juni tahun ini sudah menembus Rp 34,1 miliar. Perolehan itu telah mencapai 45 persen dari target yang ditetapkan yaitu Rp 76 miliar.
“Capaian itu sudah sesuai dengan perencanaan dan pelaksanaan target penerimaan PBB-P2 triwulan kedua,” kata Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sleman Haris Sugiharta, Rabu (6/7).
Sebagai wujud apresiasi, Pemkab Sleman memberikan penghargaan kepada wajib pajak panutan. Piagam penghargaan diserahkan secara simbolis kepada 10 wajib pajak selektif dengan ketetapan PBB-P2 tertinggi, 1 panewu , 11 lurah, dan 11 Dukuh yang telah mencapai lunas PBB-P2 tahun 2022 tingkat padukuhan.
Adapun hasil kegiatan pembayaran PBB P2 panutan diantaranya 124 wajib pajak selektif dengan total pembayaran pajak senilai Rp 6,3 miliar, 309 padukuhan, 11 kalurahan, dan 1 kapanewon lunas pajak serta 21 OPD yang telah melaporkan kegiatan pembayaran PBB-P2 Panutan.
Selama semester pertama ini, permohonan pemutakhiran data yang diterima melalui loket mencapai 9.007, dan secara online sebanyak 860 permohonan.
“Selain itu kami juga melayani pemutakhiran SPPT PBB P2 melalui basis data dan kolektif yang dikoordinir oleh masing-smasing Kalurahan. Untuk permohonan pemutakhiran melalui basis data dan kolektif sudah mencapai 4727 berkas,” jelasnya.
Terpisah, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, Pemkab terus berupaya menyempurnakan mekanisme pelayanan publik yang terkait dengan PBB P2. Selain lewat percepatan penerbitan dan penyampaian SPPT, peningkatan pelayanan juga dilakukan dengan memperbanyak loket pembayaran PBB diantaranya dengan bekerja sama dengan BPD DIY, BNI, Bank Mandiri, BRI Syariah, BRI.
“Masyarakat semua adalah pahlawan pajak. Keberadaan pajak bumi dan bangunan ini merupakan salah satu sumber pendanaan bagi Pemkab dalam melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan daerah. Masyarakat semua adalah pahlawan pajak,” ucapnya.
Pada tahun 2021 lalu, target PBB-P2 sebesar Rp 69,5 miliar rupiah dengan realisasi mencapai Rp 72,9 miliar atau 104,90 persen.