Sleman Tekan Kasus TBC Hingga 35 Persen

Sumber: tbindonesia.or.id

SLEMAN, SMJogja.com – Temuan kasus Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sleman diklaim turun dalam kurun tiga tahun terakhir. Pada 2019, angkanya mencapai 61,18 persen kemudian turun menjadi 33,36 persen di tahun 2020, dan 35,89 persen pada 2021.


“Meski ada penurunan, temuan kasus tersebut sejatinya belum mencapai target. Kita sudah berkomitmen untuk mengeliminasi TBC di tahun 2030 mendatang,” kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Minggu (3/4).


Menurutnya, belum maksimalnya penurunan kasus TBC itu disebabkan situasi pandemi Covid-19, dan kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk segera memeriksakan diri apabila kontak erat dengan pasien. Untuk mendukung akses layanan pemeriksaan dan diagnosa, seluruh puskesmas di Sleman telah difasilitasi dengan sumber daya pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA). 


Metode tes cepat molekuler juga tersedia di enam fasilitas kesehatan yaitu RSUP Dr.Sardjito, RSUD Sleman, RSUD Prambanan, RSA UGM, dan Laboratorium Mikrobiologi UGM, serta Puskemas Ngemplak II. Tahun ini akan ditambah lagi di Puskesmas Seyegan.

Read More

“Kampanye gerakan Perjaka 2M juga terus digencarkan. Program Perangi Gejala Batuk Kurang lebih 2 Minggu ini merupakan strategi kampenye investigasi kontak untuk meningkatkan temuan kasus TBC,” papar Kustini.


Agar upaya penanganan bisa optimal, dia meminta kesadaran masyarakat serta dukungan dari para dokter, perawat, sanitarian, dan seluruh kader. Terpisah, dalam paparan keynote speech Health Working Group (HWG) di Hotel Hyatt Regency Yogyakarta pada Rabu (30/3) lalu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sistem surveilans TBC yang efektif dan efisien dapat dikembangkan hanya dengan meningkatkan pendanaan, jaringan kolaboratif, dan kemitraan multilateral. 


“Dengan upaya tersebut, kita tidak hanya akan memberikan perawatan yang paling dibutuhkan pasien dan keluarga TBC. Tapi juga mencapai hasil dunia yang bebas dari TBC,” kata Budi dalam acara bertajuk Pembiayaan Penanggulangan TBC: Mengatasi Disrupsi COVID-19 dan Membangun Kesiapsiagaan Pandemi Masa Depan.

Untuk dapat mengeliminasi TBC secara beriringan dengan adanya Covid-19, dibutuhkan peningkatan investasi pada ranah diagnosis dan pengobatan untuk semua jenis TBC. Disamping itu dibutuhkan langkah deteksi dini, pencegahan, vaksin TBC baru, dan obat-obatan yang lebih ramah bagi pasien. 

Related posts

Leave a Reply