JOGJA, SMJogja.com – Sinar matahari tak hanya bermanfaat memperkuat daya tahan tubuh pada pandemi Covid-19. Ternyata, sinar mentari dapat mengusir rasa sedih dan memperkuat kesehatan jiwa. Simak pernyataan pakar kesehatan jiwa UGM, Dr dr Ronny Tri Wirasto SpKj.
Ronny menjelaskan mengatakan paparan sinar matahari memiliki dampak yang kuat pada kesehatan jiwa terutama suasana hati. Sinar matahari berperan penting dalam pelepasan zat dalam tubuh, termasuk zat yang mengatur suasana hati.
”Sinar matahari berpengaruh terhadap mood atau suasana hati itu memang betul. Sinarnya berpengaruh pada pelepasan zat serotonin dalam tubuh yang menjaga seseorang tetap dalam suasana hati yang baik dan segar,” tuturnya.
Paparan sinar matahari akan merangsang otak untuk memproduksi serotonin dalam tubuh. Zat ini membantu mengatur perasaan hati seperti bahagia, sedih, nyaman, cemas, nyeri dan lainnya. Paparan yang cukup akan meningkatkan produksi zat tersebut dan menjaga suasana hati tetap baik dan rasa segar di siang hari.
Sebaliknya apabila kandungan serotonin dalam tubuh rendah bisa memengaruhi suasana hati menjadi tidak nyaman. Ketika seseorang dalam suasana tidak nyaman, ada baiknya berjemur agar suasana hati bisa bagus kembali.
Lebih Lelap
Menurut Ronny, saat malam hari pelepasan zat serotonin akan menurun. Pasalnya, otak tidak lagi terangsang memproduksi serotonin. Setelahnya, tubuh akan mulai melepas zat melantonin yang memicu rasa mengantuk dan lelah.
Paparan matahari yang cukup akan memicu peningkatan zat melantonin di malam hari yang mendorong rasa kantuk dan lelah sehingga tidur malam lebih lelap. Ketika tidur lelap, seseorang bakal bangun pagi lebih segar.
Ketua Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM itu menambahkan sinar matahari menjadi persoalan bagi orang-orang yang tinggal di wilayah sub tropis atau memiliki empat musim. Sinar matahari menjadi hal langka di wilayah tersebut saat musim dingin. Kondisi ini tidak menyenangkan bagi orang dengan Seasonal Affective Disorder (SAD).
”SAD merupakan gangguan suasana perasaan hati terkait musim yang banyak terjadi di negara dengan empat musim dan menguat saat musim dingin,” tutur Ronny.
Di negara yang berada di wilayah subtropis, untuk memenuhi kebutuhan sinar matahari bagi tubuh, biasanya ada terapi cahaya. Terapi menggunakan lampu led menyoroti tubuh dengan kapasitas dan dosis tertentu. Mereka tidak bisa berjemur seperti di Indonesia.