JOGJA, SMJogja.com – Long weekend, Jogja penuh. Pandemi Covid-19 tak menyurutkan pengunjung melewatkan liburan di Kota Budaya. Namun jangan lupa, tubuh harus prima agar bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata.
Nah, jaga kondisi tubuh dengan sarapan sebelum mulai berjalan-jalan ke sejumlah objek wisata. Jangan takut, sarapan tidak membuat gemuk. Sarapan justru menjadikan badan berenergi dan semangat beraktivitas.
Ahli Gizi UGM, Dr Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih SGz MPH RD menjelaskan sarapan menjadi sumber energi atau penyedia bahan bakar bagi tubuh untuk beraktivitas di siang hari. Sehabis tidur selama delapan jam, tidak makan dan minum, kadar glukosa dalam tubuh rendah.
”Jika tidak mengkonsumsi makanan setelah bangun tidur, badan lemas karena tidak ada bahan bakar yang masuk,” tutur Mirza.
Ia mengatakan sarapan pagi merupakan makanan yang tidak akan pernah disimpan dalam tubuh sebagai lemak. Pasalnya, makanan tersebut untuk beraktivitas. Dengan begitu, bagi orang yang ingin menjaga berat badan tidak perlu khawatir berat badan akan naik karena sarapan.
Menurutnya apabila melewatkan sarapan, malah menjadikan tingkat lapar lebih besar saat waktu makan siang dan sore. Asupan makanan makan siang dan sore menjadi lebih banyak sementara aktivitas cenderung berkurang atau tidak sepadat saat pagi hari sehingga bakal menjadi simpanan lemak.
Energi Otak
”Manfaat sarapan lainnya, menjadi sumber energi bagi otak sehingga meningkatkan fungsi kognitif dan konsentrasi. Sebaliknya jika tidak sarapan maka fungsi kognitif otak berkurang,” jelas Mirza.
Glukosa dari karbohidrat, jelasya, menjadi energi bagi otak. Sarapan otomatis membuat otak berfungsi baik dan bagi anak-anak atau pelajar membantu meningkatkan kecerdasan. Mereka lebih bisa menyerap mata pelajaran.
Masih ada manfaat lain, sarapan juga mampu menjaga suasana hati atau mood. Sarapan menjadi bahan energi yang membuat kondisi otak segar sehingga menjadikan mood bagus. Sebaliknya ketika berada dalam kondisi lapar, menjadikan otak lelah dan mempengaruhi mood saat belajar atau beraktivitas. Hal itu membuat seseorang menjadi lesu ataupun mudah emosi.
”Sarapan dapat mencegah penyakit maag karena dengan sarapan lambung terisi makanan yang menetralisir asam lambung. Apabila lambung kosong terlalu lama, asam lambung bakal meningkat. Dampaknya, memicu mual dan muntah,” ungkap Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM tersebut.