Tak Perlu Panik Hadapi Sub Varian Baru Covid-19, UGM Pantau Jateng dan DIY

Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr Gunadi PhD SpBA / ist

JOGJA, SMJogja.com – Varian baru Covid-19 subvarian Omicron XBB telah menyebar di sejumlah negara. Terdapat 26 negara yang telah melaporkan adanya kasus infeksi XBB. Saat ini varian XBB juga telah teridentifikasi masuk ke Indonesia. Masyarakat tidak perlu panik dan tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat.

”Jangan panik menghadapi masuknya Covid-19 subvarian Omicron XBB ke Indonesia. Tetap waspada dan perkuat penerapan protokol kesehatan,” tandas Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr Gunadi PhD SpBA.

Ia juga minta masyarakat tidak khawatir berlebihan. Bagi yang belum vaksin, ia menyarankan segera vaksin dan booster untuk meningkatkan perlindungan terhadap penularan Covid-19 sub varian baru. Ia mengatakan Covid-19 akan terus bermutasi. Adapun varian baru XBB merupakan hasil evolusi dari varian Omicron.

Karenanya varian XBB memiliki sifat dasar yang sama dengan Omicron dari segi kecepatan penularannya. Di samping itu, varian tersebut juga dianggap setara dengan kemampuan varian Omicron BQ.1.1 dalam menghindari sistem imun tubuh (imun escape).

Read More

Terjadi Peningkatan

Gunadi mengungkapkan di Singapura saat ini terjadi pengingkatan kasus gelombang XBB. Menurutnya, Singapura dengan cakupan vaksinasi yang bagus namun angka kasus XBB meningkat kebih dari 50 persen. Hal ini kemungkinan karena program testing, tracing, genomic survey yang cukup tinggi sehingga banyak temuan kasus.

”Saat ini Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM terus aktif berpartisipasi melakukan pengawasan genom (genomic surveillance),” ujarnya.

Timnya melakukan pemeriksaan sampel dengan metode whole genome sequencing atau pengurutan keseluruhan genome pada virus Covid-19 untuk melacak bagian yang mengalami perubahan materi genetik atau mutasi di wilayah DIY dan Jawa Tengah.

”Kami ambil sampel di akhir September 2022 lalu dan saat ini masih dalam proses running serta analisis. Kami berharap hasilnya bisa keluar di minggu-minggu ini untuk bisa mengetahui apakah ada XBB di DIY dan Jateng,” imbuhnya.

Related posts

Leave a Reply