Tenang dan Jangan Panik! Ikuti Saran Pemerintah Soal Penggunaan Obat Sirup

Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof Apt. Zullies Ikawati PhD / ist

JOGJA, SMJogja.com – Beberapa waktu terakhir ramai pemberitaan kasus gangguan dan gagal ginjal pada anak-anak. Penyebabnya diduga kandungan ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE) dalam obat sirup tertentu.

Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof Apt. Zullies Ikawati PhD mengungkapkan penyebab gagal ginjal akut pada anak masih menjadi misteri. Menurutnya, belum bisa dipastikan ada atau tidaknya keterkaitan antara gagal ginjal akut dengan konsumsi obat berbentuk sirup, terutama yang mengandung parasetamol.

”Ini masih jadi misteri. Kejadian gagal ginjal akut kok baru ada belakangan padahal penggunaan sirup obat parasetamol sudah cukup lama dan aman digunakan,” tutur Zullies.

Kabar terbaru dari BPOM menyebutkan ada lima obat sirup yang dinyatakan mengandung cemaran EG dan DEG di atas batas aman. Namun demikian, Zullies mengatakan hingga saat ini semua masih dalam proses penyelidikan untuk memastikan hubungan antara gagal ginjal akut dengan senyawa tersebut dalam kandungan obat.

Read More

Bahan Pelarut

Ia menjelaskan EG dan DEG merupakan satu cemaran yang bisa dijumpai pada bahan baku pelarut pada obat sirup. Pada obat parasetamol dan banyak obat lainnya yang sukar larut air, perlu bahan tambahan untuk kelarutan. Biasanya di Indonesia menggunakan propilen glikol atau gliserin. Bahan baku propilen glikol atau gliserin diduga mengandung cemaran zat tersebut.

”Sebenarnya ini wajar, selama masih dalam ambang batas maka tidak berisiko efek toksik termasuk gagal ginjal akut,” tandasnya.

Zullies menambahkan ada berbagai faktor penyebab gagal ginjal akut seperti infeksi tertentu karena leptospirosis yang salah satunya bisa menyerang ginjal. Selain itu, infeksi bakteri E. coli juga dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Kajian sementara dari Kemenkes menyebutkan bahwa penapisan terhadap virus dan bakteri telah dilakukan dan belum terbukti kuat sebagai penyebab gagal ginjal akut.

Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Ia mengatakan sementara waktu mengikuti saran dari lembaga resmi Pemerintah seperti Kemenkes, BPOM, asosiasi dokter dan lainnya untuk menghindari konsumsi obat bentuk sirup hingga ada hasil yang lebih pasti.

”Apabila anak-anak mengalami sakit demam, batuk, maupun pilek sebaiknya mengkonsumsi obat parasetamol dalam bentuk puyer, kapsul, tablet, suppositoria atau bentuk lainnya. Untuk mengurangi rasa pahit bisa ditambahkan pemanis yang aman bagi anak,” imbuhnya.

Related posts

Leave a Reply