Tim Mobil Listrik UAD Raih Prestasi, Perjuangan Tidak Mengingkari Hasil

Mobil listrik UAD saat berlaga di Formula Electric Student Championship / dok UAD

JOGJA, SMJogja.com – Kerja keras Tim Mobil Listrik Al Qorni Automotive Electrical, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta selama tiga bulan di tengah pandemi Covid-19 tak sia-sia. Jerih payahnya terbayar setelah meraih juara umum kedua dalam Formula Electric Student Championship (FESC) di Jakarta.

Ketua Tim, Ilham Eko Prakoso mengungkapkan, sebelum terjun ke kompetisi, ia dan teman-temannya kerja lembur selama tiga bulan. Mereka mempersiapkan mobil listrik Ahmad Dahlan Electric Vehicle Generasi 1 (ADEV 01) agar benar-benar siap terjun ke sirkuit.

”Lembur tidak tidur semalaman sudah biasa. Kami harus mempersiapkan segala sesuatu mulai dari perbaikan mobil, penyesuaian regulasi. Selain itu, melakukan uji coba pada berbagai hal seperti ketahanan mobil, akselerasi, dan lainnya,” tutur Ilham.

Tim mengalami banyak suka duka selama persiapan hingga lomba. Ketika di Jakarta, cuaca sedang tidak bersahabat. Hujan yang mengguyur setiap saat membuat komponen mobil cepat berkarat. Mereka harus selalu melakukan pengecekan secara detil supaya tidak ada kendala dalam kompetisi.

Read More

”Hujan yang turun dalam waktu lama membuat genangan air, bahkan menjadikan sebagian komponen berkarat. Dalam situasi seperti itu kami harus lebih teliti melakukan cek. Pernah kami lembur sehari semalam melakukan pengecekan dan perbaikan,” paparnya.

Kembangkan Kreativitas

Kegiatan kompetisi mobil listrik formula tersebut memang untuk perguruan tinggi. Penyelenggara menantang mahasiswa mengembangkan kreativitasnya dalam bidang otomotif khususnya mobil listrik. Tim-tim yang ikut berasal dari berbagai kampus ternama dan sudah sangat familiar dengan mobil listrik.

Tim UAD baru pertama kali ini mengikuti kompetisi mobil listrik dan satu-satunya peserta dari perguruan tinggi swasta Muhammadiyah. Kendati datang sebagai kuda hitam, seluruh anggota tim bekerja keras agar dapat mencapai hasil maksimal. Akhirnya, mereka bisa meraih posisi juara umum kedua setelah Universitas Negeri Yogyakarta.

”Kami berusaha membuat mobil listrik sesuai perkembangan teknologi terbaru. Memang masih ada kendala pada baterai tapi semoga bisa kami perbaiki setelah lomba ini, sekaligus persiapan lomba berikutnya,” imbuh dosen pembimbing Alfian Ma’arif M Eng.

Spesifikasi mobil listrik ADEV 01 berbiaya Rp 75 juta itu antara lain memiliki tegangan 48 volt dari suplai baterai aki kering 12-volt empat unit. Dayanya 40AH yang mampu berjalan sampai jarak 20 kilometer dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam. Sistem steering bersudut dirancang untuk dapat berbelok sekaligus berakselerasi. Mobil listrik tersebut menggunakan mesin motor listrik 3 KW dan pengendali 6 KW.

”Banyak hal kami lalui mulai dari persiapan hingga lomba. Pernah sampai mau terjebur kolam saat uji coba karena jalan licin. Begitu pula saat lomba, cuaca yang kurang bagus sangat menguras energi. Namun demikian, perjuangan tidak mengingkari hasil,” tandas pengemudi, Muh Zada Fikri.

Rektor UAD, Dr Muchlas MT mengapresiasi keberhasilan tim menggondol juara umum kedua. Di samping itu, ia menyatakan akan terus mendorong mahasiswa untuk berprestasi. Ia menegaskan tiada hari tanpa prestasi di kampusnya.

Related posts

Leave a Reply