Tingkatkan Literasi, Jogja Gelar Bazar Buku Terbesar di Dunia

Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia, Uli Silalahi memaparkan pameran buku terbesar di dunia / Agung PW

JOGJA, SMJogja.com – Tingkat literasi di Indonesia termasuk rendah dibandingkan negara lain, Bahkan dengan negara tetangga pun juga terpaut jauh. Kondisi ini tentu memprihatinkan dan memerlukan strategi guna menumbuhkan dan meningkatkan literasi.

Salah satu strateginya, menggelar pameran buku dengan banyak variasi serta harga terjangka. Banyak orang berdalih enggan membeli buku karena mahal. Karena itu, Big Bad Wolf Books menggelar pameran secara langsung di Jogjakarta dan secara daring.

”Tahun 2019 kami juga mengadakan pameran dan bazar di Jogja dengan jumlah pengunjung 10.000 hingga 25.000 setiap hari. Setelah dua tahun kosong akibat pandemi Covid-19, kami hadir lagi menggugah minat baca para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum di Kota Pelajar,” tutur Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia, Uli Silalahi.

Big Bad Wolf Books sebagai bazar buku internasional berlangsung di Terminal B Bandara Adisucipto Jogjakarta pada 28 Juli-7 Agustus 20-22 dan menghadirkan 35.000 judul baru. Selain buku dari penerbit internasional ada juga penerbit nasional yang terlibat dalam pameran.

Read More

Budaya Membaca

Uli menegaskan Big Bad Wolf Books berkomitmen meningkatkan literasi dan menyebarkan budaya gemar membaca sejak dini. Pihaknya menghadirkan akses buku internasional bermutu dengan harga terjangkau bagi semua genre. Ada banyak buku internasional yang dapat menambah wawasan dan keilmuan.

”Masyarakat yang mempunyai budaya membaca tinggi, akan menjadi suatu negara yang maju dan beradab. Selain itu di banyak negara maju dengan tingkat literasi tinggi ternyata memiliki angka kekerasan yang rendah,” tandasnya.

Rangkaian bazar buku tidak hanya di Jogjakarta tapi juga di Surabaya, Bandung dan Jakarta. Jogjakarta menjadi pilihan karena tingkat literasi digitalnya tertinggi di Indonesia. Ini juga yang mendasari pameran berlangsung secara luring dan daring melalui platform Tokopedia.

Proses transaksi pada pameran kali ini akan lebih banyak menggunakan pola digital guna menghindari kontak sebagai salah satu prosedur protokol kesehatan. Kepala Kantor Fungsional Perbankan Transaksi BCA Jogjakarta, Atri Nurani, menjelaskan pihaknya memberi fasilitas selama bazar berlangsung.

”Kami memfasilitasi pembayaran modern bagi seluruh pengunjung dengan menghadirkan pembayaran cashless untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi,” ujar Atri sembari menambahkan pihaknya melayani pengunjung yang belum memiliki fasilitas BCA di lokasi bazar.

Related posts

Leave a Reply