TPA Piyungan Ditutup, Pemkab Sleman Siapkan Penampungan di Cangkringan

Sekda Sleman Harda Kiswaya / Amelia Hapsari

SLEMAN, SMJogja.com – Pemda DIY telah mengeluarkan surat resmi terkait penutupan TPA Regional Piyungan mulai tanggal 23 Juli hingga 5 September mendatang. Di dalam surat edaran yang ditandantangani Sekda DIY itu disebutkan alasan penutupan dikarenakan TPA Piyungan sudah sangat penuh dan melebihi kapasitas.

Selanjutnya tiap kabupaten/kota diminta untuk mengambil langkah penanganan sampah secara mandiri di wilayah masing-masing. Saat dimintai tanggapan terkait hal ini, Sekda Sleman Harda Kiswaya mengatakan, Pemkab sudah melakukan antisipasi dengab menyiapkan lokasi di Kapanewon Cankringan untuk menampung sampah selama dua bulan. 

“Rencana di Cangkringan, tapi kami masih rembugan dengan panewu dan lurah setempat. Termasuk soal kepastian lokasinya juga baru didiskusikan,” katanya saat dihubungi, Jumat (21/7).

Sesuai wacana, tempat penampungan sampah itu akan menempati area bekas penambangan pasir. Lahan tersebut merupakan milik pribadi dari lima orang. Namun soal kapan fasilitas itu akan mulai beroperasi, dia belum dapat memastikan. “Kondisi lapangan harus siap dulu. Kalau harapan saya, begitu TPA Piyungan ditutup, tempat penampungan sudah siap,” tandasnya.

Read More

Kapasitas penampungan sementara itu diperhitungkan cukup untuk memuat sampah dari semua daerah di Kabupaten Sleman selama kurun dua bulan. Dalam memilih lokasi, jarak yang jauh dari pemukiman penduduk menjadi salah satu aspek penting. Disamping itu, faktor resiko munculnya bau dan pencemaran bersumber dari lindi juga diminimalisir. Terlebih, sampah nantinya hanya akan ditumpuk dan belum menerapkan teknologi mengingat keputusan penutupan TPA Piyungan dilakukan secara tiba-tiba.

Upaya menekan resiko itu semisal dengan memasang alas agar lindi tidak langsung meresap ke tanah lalu dibuat saluran untuk mengalirkan air.  Nantinya, area sekeliling tempat penampungan juga akan dibuatkan pagar agar tidak terkesan tempat pembuangan sampah liar.

Untuk jangka panjang, Pemkab Sleman telah menyiapkan beberapa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang salah satunya berlokasi di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan. “Sekarang sedang proses pembangunan. Targetnya akhir tahun ini bisa beroperasi,” kata Harda.

Selain itu, Pemkab Sleman juga tengah mengupayakan kerjasama pengelolaan sampah dengan Universitas Islam Indonesia (UII). Jika terlaksana, harapannya tiap kalurahan di Sleman akan dilengkapi alat pengolahan sampah mandiri. 

Related posts

Leave a Reply