KLATEN, SMJogja.com – Sebagai rangkaian program reguler aksi pelestarian lingkungan, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko kembali melaksanakan penanaman pohon. Kali ini, lokasi yang dipilih adalah lahan kas desa seluas 1.000 meter persegi di Dukuh Pandan Tempel, Desa Joho, Prambanan, Klaten.
Pohom yang ditanam sebanyak 500 bibit dengan jenis alpokat aligator, gayam, kelapa genjah entok, sirsat, dan beringin. “Dalam penentuan jenis tanaman, kami terlebih dulu berkonsultasi dengan LPTP (Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan-red). Mengingat lahan disini konturnya berpasir sehingga dipilih tanaman yang cocok sekaligus bisa memberikan manfaat,” kata Corporate Secretary TWC, Emilia Eny Utari saat acara penanaman pohon di Desa Joho, Selasa (29/3).
Pelaksanaan program yang merupakan bagian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini juga melibatkan unsur masyarakat, pemerintah, komunitas, dan LSM. Melalui aksi ini diharapkan masyarakat memiliki kesadaran dalam melestarikan lingkungan serta optimalisasi lahan.
Ratusan bibit pohon itu tidak hanya ditanam di lahan terbuka, namun juga sepanjang bantaran belik Jolontoro yang berada di sisi selatan Dusun Pandan Tempel. Selama ini, sumber air tersebut dimanfaatkan oleh 300 KK di Desa Joho dan Randusari untuk pengairan sawah di musim kemarau.
“Kegiatan penanaman pohon akan kami adakan lagi di beberapa lokasi lain di Jateng maupun DIY. Tahun ini disiapkan setidaknya 3.000 bibit,” katanya.
Dia berharap upaya ini bisa menjadi daya dukung dalam menjaga ketersediaan air bersih. Masyarakat juga diminta konsisten agar kegiatan tersebut dapat berkelanjutan.
Staf LPTP, Titik Susana menambahkan, area yang dijadikan lokasi penanaman ini merupakan lahan tidak produktif. “Lahan ini sebelumnya hanya semak-semak bahkan tidak tersentuh oleh masyarakat padahal sebenarnya cukup subur,” ujarnya.
Luasan lahan di kawasan itu ada 3.000 meter persegi. Namun di tahap awal ini baru sepertiganya yang ditanami. Pengelolaan tanaman tersebut nantinya dilakukan bersama oleh gapoktan, kelompok wanita tani, pokdawris, dan relawan destana. Mereka akan berbagi peran mulai dari pengelolaan sampai dengan pasca panen.