UAD Terus Ukir Prestasi, Berada di Klaster 1

Salah satu tim UAD yang meraih prestasi di kontes robot / dok UAD

JOGJA, SMJogja.com – Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mencapai 27.000. Mereka berasal dari seluruh Indonesia dengan beragam latar belakang. Selama dua tahun pandemi Covid-19, mereka melakukan kegiatan secara daring dan hybrid. Kendati demikian, mahasiswa mampu mengukir prestasi. Bahkan posisi kampus melesat ke papan atas perguruan tinggi nasional, UAD mampu bersaing dengan kampus-kampus besar negeri maupun swasta lainnya.

Wakil Rektor V Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Gatot Sugiharto SH MH menuturkan ribuan mahasiswa tersebut tentu memerlukan pengelolaan yang baik. Ia yang membawahi kemahasiswaan tak bisa bergerak sendiri karena segala keterbatasan. Begitu pula di Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa).

”Kami perlu bersinergi dengan semua jajaran di kampus mulai dari universitas, fakultas, prodi sampai oganisasi mahasiswa. Kami tentu juga bekerja sama dengan bidang di Bimawa yakni Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa, Bidang Pusat Pengembangan Karir dan Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan,” papar Gatot.

Ketiga bidang itu bertanggung jawab mengembangkan potensi mahasiswa. Mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendukung prestasi mahasiswa. Ada program pengembangan soft skill, perencanaan karir, menjadikan mereka sukses rahmatan lil alamin. Selain mengikuti kegiatan dari tiga bidang, mahasiswa dapat pula mengembangkan diri dengan aktif di 122 organisasi kemahasiswaan mulai dari BEM, DPM, MKMU, UKM dan lainnya.

Read More

Gatot menegaskan, kampus membekali mahasiswa supaya mereka siap memasuki dunia nyata dan dunia kerja. Berbagai kegiatan di kampus dan capaian prestasi bisa menambah portofolio sehingga mahasiswa memiliki catatan khusus yang menjadi modal usai lulus.

Beri Wadah

Di tengah pandemi Covid-19, ternyata mahasiswa UAD yang tersebar di seluruh Indonesia mampu meningkatkan prestasinya. Mereka mengikuti kompetisi di lingkup Kemendikbud Ristek yakni Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Ada 18 kompetisi yang mereka ikuti dari total 20 kompetisi dan mahasiswa UAD mampu menunjukkan prestasinya.

”Kampus tidak membatasi siapa saja yang akan mengikuti kompetisi, kami terus mendorong mahasiswa yang mempunyai keinginan meningkatkan prestasi. Kampus memberi wadah, bukan hanya menyiapkan tetapi sampai pada proses pembimbingan, pendampingan, sampai akhir. Misal saja PKM, kami ikuti dari awal sampai akhir karena persaingan sangat berat,” imbuh dosen Fakultas Hukum tersebut.

Pada program pengabdian masyarakat, mahasiswa UAD juga menorehkan prestasi. Mereka memperoleh penghargaan Abdidaya 2021 dan peringkat empat dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan dalam jajaran Perguruan Tinggi Swasta, UAD merupakan peringkat pertama. Penghargaan merupakan puncak pelaksanaan program pengabdian masyarakat dan pemberdyaaan desa oleh organisasi kemahasiswaan.

Pada program tersebut, mahasiswa terjun ke masyarakat selama enam bulan untuk menjalankan program pengabdian. Mahasiswa UAD melakukan program di Desa Selopamioro, Bantul. Mereka membuat teknologi tepat guna membantu masyarakat menyirami lahan kritis dengan bantuan Internet of Think (IOT). Program lain yang turut menyumbang prestasi seperti tim robot, PKM dan banyak lagi lainnya.

”Nah, berbagai raihan prestasi mahasiswa itulah yang menjadi dasar pemikiran UAD memberi apresiasi kepada mereka yang berprestasi dalam Anugerah Kemahasiswaan Universitas Ahmad Dahlan (Andalan Award 2022). Tak hanya bagi mereka yang telah meraih juara tetapi juga bagi mereka yang tertib melakukan administrasi seperti pengajual proposal, pelaporan dan lainnya,” imbuh Gatot.

Berbagai prestasi membuat UAD mendapat perhatian khusus dari calon mahasiswa. Kampus tersebut dalam tiga tahun terakhir mengalami perkembangan cepat. Tahun 2019 UAD berada di posisi 29 besar kampus PTN/PTS seluruh Indonesia. Setahun berikutnya meningkat ke posisi 19 besar dan pada 2021 melesat ke posisi 15 besar. Gatos berkomitmen pada tahun 2022, UAD dapat memasuki 10 besar perguruan tinggi terbaik seluruh Indonesia. Hasil itu menjadikan UAD berada di klaster 1 bersama sejumlah perguruan tinggi nasional lainnya.

Related posts

Leave a Reply