SLEMAN, SMJogja.com – Universitas Islam Indonesia (UII) kembali melahirkan dosen penyandang gelar profesor. Pada Rabu (21/6) dilakukan penyerahan SK Mendikbudristek tentang Kenaikan Jabatan Akademik Profesor kepada empat dosen masing-masing Prof Elisa Kusrini, Prof Rudy Syahputra, Prof Rifqi Muhammad, dan Prof Nandang Sutrisno.
Keempatnya berasal dari disiplin ilmu dan fakultas yang berbeda yakni FTI, FMIPA, FBE, dan FH. Dengan pengukuhan itu, saat ini proporsi dosen UII yang menjadi profesor ada 35 orang atau 4,3 persen. Capaian itu sudah lebih dua kali lipat dari rata-rata nasional ekitar 2 persen dari seluruh dosen di perguruan tinggi.
“Kita sekarang punya 258 dosen berpendidikan doktor, dan 65 di antaranya sudah menduduki jabatan akademik lektor kepala. Tinggal selangkah lagi mereka akan menjadi calon profesor,” kata Rektor UII Prof Fathul Wahid saat menyampaikan sambutan serah terima SK, Rabu (21/6).
Fathul mengungkapkan, dalam menjalankan peran sebagai intelektual publik terdapat tantangan dan risiko yang harus dihadapi. Peran itu tidak hanya tanggung jawab intelektual, melainkan kewajiban moral dan politik semua orang untuk menyampaikan kebenaran kepada penguasa. Sebaliknya, tanggung jawab intelektual juga bukan hanya itu.
Namun, akses terhadap pendidikan, fasilitas, kebebasan politik, informasi, dan kebebasan berekspresi menjadikan intelektual mempunyai tanggung jawab yang lebih besar. Intelektual diharapkan menjadi penyambung lidah, serta penyumbang pemikiran sebagai pertimbangan bagi penguasa dalam mengambil kebijakan
Para intelektual juga perlu bersuara kepada kalangan pebisnis yang menjalankan praktik usaha secara tidak sehat, mengabaikan etika bahkan eksploitasi. “Ini pesan untuk kita semua terutama dosen, dan lebih khusus para profesor. Tentu, termasuk diri saya sendiri,” ujar Fathul.
Sementara itu, Kepala LL Dikti Wilayah V DIY Prof Aris Junaidi berpesan kepada para profesor baru agar senantiasa menerapkan ilmu padi, serta melahirkan karya dan inovasi yang mampu memberikan kontribusi bagi negara.
