SLEMAN, SMJogja.com – Kebiasaan merokok menimbulkan banyak dampak negatif bagi kesehatan. Efek buruk itu tidak hanya terhadap si perokok namun juga orang lain di sekitarnya.
Kendati demikian tidak mudah bagi seseorang untuk menghentikan perilaku kebiasaan merokok, terlebih jika sudah mengalami kecanduan atau adiksi. Hasil survei yang dilakukan oleh LM3 (Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok) terhadap 375 responden, 66,2 persen perokok pernah mencoba berhenti merokok, tetapi mengalami kegagalan.
Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) yang memiliki Fakultas Ilmu Kesehatan, terpanggil untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan dampak buruk akibat perilaku merokok. Salah satu di antaranya adalah memfasilitasi niat atau keinginan sivitas akademika untuk berhenti merokok. Melalui wadah Health Promoting University, Unriyo menyelenggarakan Pelatihan Konselor Upaya Berhenti Merokok (UBM) pada Selasa (16/8) lalu. Kegiatan ini diadakan di Gedung B Kampus 2 Unriyo Jl Raya Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 25 kader kesehatan mahasiswa dan 5 dosen. Narasumber yang dihadirkan antara lain Heni Trisnowati yang sekaligus ketua penyelanggara, Sintani Hapsari (Koordinator Layanan Upaya Berhenti Merokok Puskesmas Pakem). Tri Winarni (Sie Promosi Kesehatan Puskesmas Depok 1)
Materi yang disampaikan meliputi komunikasi, informasi dan edukasi dalam upaya berhenti merokok, gambaran tata laksana upaya berhenti merokok serta manajemen layanan konseling upaya berhenti merokok .
“Pelatihan ini merupakan kolaborasi Unriyo dengan Dinas Kesehatan Sleman dan mendapat dukungan penuh dari Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia atau PPPKMI Cabang Sleman,” kata Heni Trisnowati.
Tindak lanjut kegiatan ini diharapkan di lingkungan Unriyo segera dibuka klinik layanan upaya berhenti merokok. Dengan demikian, kampus tersebut secara nyata berperan dalam mengurangi jumlah perokok dan mencegah penyakit yang diakibatkan perilaku merokok.