Yenny Wahid: Hilangkan Label Gender pada Perempuan

Diskusi kepemimpinan perempuan dalam politik di FISIPOL UGM / Agung PW

JOGJA, SMJogja.com – Bias gender masih saja terjadi seperti penyebutan segala sesuatu yang tekait perempuan misalnya women leader. Penyebutan seperti itu tidak perlu karena juga tidak ada istilah male leader.

Aktivis perempuan Yenny Wahid menegaskannya dalam Fisipol Leadership Forum bertajuk ”Woman Political Leadership: To Unite What Male Politicians Have Divided”. Diskusi berlangsung di FISIPOL UGM, jumat (7/7/2023).

”Penting menghilangkan label gender pada kepemimpinan perempuan. Melihat seorang pemimpin ya pemimpin tanpa peduli perempuan atau laki-laki,” tandasnya.

Ia mengakui memang terdapat perbedaan antara pemimpin perempuan dan laki-laki. Misalnya, karakteristik perempuan mengedepankan konsensus dan harmoni. Dalam posisi yang strategis, ia akan berusaha mencari titik temu.

Read More

Isu Perempuan

Putri Presiden Gus Dur tersebut menekankan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam politik. Pasalnya, hanya perempuan yang mampu dan mau memperjuangkan isu-isu tentang perempuan.

Narasumber lain, Dosen Sosiologi UGM, Desintha Dwi Asriani mengatakan kepemimpinan perempuan sudah terbukti dalam berbagai hal. Ia menambahkan isu pemberdayaan perempuan tak hanya menjadi perhatian perempuan tetapi juga seluruh masyarakat.

”Perlu mendorong penerimaan masyarakat pada isu-isu tentang perempuan terutama mereka yang berada dalam jalur politik,” tegasnya.

Related posts

Leave a Reply